Bagikan:

JAKARTA - Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi keberadaan produk kriya yang dihasilkan dari olahan limbah saat berkunjung ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Pengelola Rumah Limbah Bonkla Borneo, Suprapti Ningsih mengaku memanfaatkan berbagai limbah dalam membuat produk kriya.

"Kita manfaatkan limbah mulai dari kelapa sampai botol bekas, kaleng bekas, kita kreasikan," ujar Suprapti ke Sandiaga dalam keterangan tertulis, Minggu 6 Juni.

Suprapti membeberkan beberapa produknya yakni bonsai kalapa karakter yang berasal dari serabut kelapa hingga meja-kursi dari limbah botol plastik dan kain bekas. Kemudian, cangkir, asbak, gantungan kunci, ceret, gayung, dan peralatan rumah tangga lainnya.

Lebih lanjut, Suprapti menyebut Rumah Limbah Bonkla Borneo juga telah menyerap lapangan pekerjaan. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari pekerja kuli bangunan, pekerja serabutan, hingga anak-anak pemulung.

Sandiaga pun langsung berbicara dengan beberapa stafnya untuk membantu mengembangkan usaha Suprapti. Kedatangan Sandiaga terkait workshop Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif.

Sandiaga memerintahkan untuk memberi perbantuan desain hingga membuat kelengkapan infrastruktur ekonomi kreatif.

"Kita bisa bekerja sama dengan Rumah Limbah Bonkla Borneo ini untuk bisa anak-anak yang perlu kita sentuh, perlu kita bantu, ini untuk bisa mendapatkan peluang, untuk bisa mendapatkan penghasilan dan pendidikan," ucap Sandiaga.

"Karena begitu mereka mendapat pendidikan, mereka bisa membuka harapan ke depan," lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suprapti juga memberikan beberapa suvenir untuk Sandiaga. Namun, Menparekraf justru memboyong hasil kriya Rumah Limbah Bonkla Borneo tersebut. "Ini semua, biar membantu produknya, saya beli semuanya," kata Sandiaga.