Bagikan:

JAKARTA - Sudah 20 tahun sejak Macaw Spix terakhir terlihat di alam liar, tetapi spesies yang hampir punah ini kemungkinan akan muncul kembali.

Dalam beberapa hari, burung itu akan dikembalikan ke cagar alam, yang terletak di Caatinga di timur laut Brasil, berkat program pelestatian dan rehabilitasi.

Macaw Spix, salah satu burung paling langka di dunia, adalah burung beo kecil dengan bulu biru. Perdagangan ilegal, perburuan, dan perusakan habitat alaminya oleh pertanian dan hewan lain telah meninggalkan jejaknya dan menyebabkan hilangnya spesies di alam liar.

Namun, ini bisa berubah berkat ACTP, LSM di Jerman yang didedikasikan untuk perlindungan dan konservasi burung beo yang terancam dan habitatnya, yang telah bekerja sama dengan Yayasan Pairi Daiza dan Pemerintah Brasil, untuk program pengenalan ulang untuk Macaw Spix.

Selama bertahun-tahun, ACTP dan Yayasan Pairi Daiza telah bekerja tanpa henti untuk membiakkan populasi baru Spix's Macaw sehingga jumlah mereka mencapai 180 burung yang sehat.

Di Kebun Binatang Pairi Daiza di Belgia, delapan macaw Spix disimpan di kandang burung yang tidak dapat diakses oleh umum.

"Dalam dua minggu, biasanya, kami akan melepaskan delapan Spix pertama di alam liar setelah 22 tahun tidak ada di habitat mereka," terang Direktur Zoologi dan Veteriner di Kebun Binatang Pairi Daiza Tim Bouts, melansir Euronews 3 Juni.

Jika eksperimen tersebut berhasil, maka Spix macaw akan menjadi spesies burung pertama yang diintegrasikan kembali ke alam liar oleh manusia.