Siswi SMA Bunuh Diri di Gowa Pernah Mengeluh Banyaknya Tugas Online, Ini Respons Kadisdik Sulsel
Ilustrasi/Unsplash

Bagikan:

MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Pemrov Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Jufri menyerahkan penyelidikan kasus siswi SMA di Kabupaten Gowa yang bunuh diri. Siswi ini disebut polisi pernah mengeluhkan banyaknya tugas online. 

“Kami sudah berkunjung ke rumah duka, seluruh stakeholder terkait baik dari Dinas Pendidikan maupun pihak sekolah intinya kami berkoordinasi ke Polres Gowa. Saat ini polisi akan melakukan identifikasi dan penelusran, penyelidikan lebih mendalam untuk memastikan ini semua,” ujar Jufri dihubungi VOI, Senin, 19 Oktober. 

"Jadi kita sekarang percayakan kepada ke polisi  untuk melakukan investigasi, kita bersabar menunggu hasilnya. Mereka yang akan sampaikan dalam press release hari Jumat,"sambungnya.

Selain itu, Kadisdik Sulsel juga sudah meminta kepada kepala sekolah untuk berkoordinasi dengan guru. Disdik mengimbau agar guru mendesain pola pembelajaran yang menyenangkan saat pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19. 

“Yang selalu kita imbau kepada kepala sekolah dan guru-guru agar mendesain pembelajaran dengan pola menyenangkan, tidak memberikan beban kepada siswa. Jadi informasi yang sementara saya dengar ini bahwa mereka menerima modul dan diserahkan hasilnya dalam sekali dua minggu. Jadi itu sangat flesibel,” ujar Jufri.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir mengatakan kasus ini terjadi pada Sabtu, 17 Oktober di Dusun Bonto Te'ne,  Desa Bilalang, Gowa.

Jasad M pertama kali ditemukan adiknya yang langsung memanggil tantenya. Saat itu kondisi rumah sepi karena keluarga pergi berkebun. 

"Lalu Daeng Ngasi masuk di rumah untuk melihatnya dan menemukan korban dalam keadaan meninggal di bawah tempat tidur dan mengeluarkan busa di mulutnya," ujarnya.

Dari keterangan keluarga kepada polisi, M sering mengeluh banyaknya tugas sekolah.

"Korban sering mengeluh kepada rekan-rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk," ujar Jufri.

"Sama selalu mimpi dimandikan seperti orang meninggal dan sempat bilang sama temannya bilang saya akan meninggal hari Sabtu atau hari Minggu," sambungnya.