Bagikan:

YOGYKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang sedang berada di Yogyakarta untuk menghadiri acara pelantikan Rektor UGM, kaget mendengar kabar mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif meninggal dunia.

"Iya, barusan saya dapat kabar. Saya menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Buya Syafii Maarif. Beliau itu tokoh panutan yang selalu menyejukkan," kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat 27 Mei.

Selama hidup, sosok Buya Syafii sangat berkesan bagi Ganjar. Terakhir saat Ganjar menjenguk di rumah sakit pada 15 Mei lalu. Saat itu, Buya begitu semangat menyambutnya dan bercerita banyak hal dengan dirinya.

"Saat saya masuk, eh pak Gubernur apa kabar? Maskerku mana, aku mau cerita. Begitu katanya. Sampai terakhir saya terharu juga, Buya minta foto dengan saya. Beliau menyambut saya dengan sangat hangat. Beliau juga selalu memberikan spirit pada kita-kita yang masih muda ini," jelasnya.

Ganjar mengatakan mengenal Buya Syafii Maarif sejak mahasiswa. Saat itu, dulu ia pernah mengundang Buya Syafii mengisi ceramah.

"Kemudian saya pernah ke rumah beliau, dengan gaya yang sangat santai sekali. Buya saya ke sana ya, luar biasa itu. Jadi beberapa kali saya bertemu beliau, memang wonge semank (memang orangnya sangat hangat)," pungkasnya.

Jenazah cendekiawan muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H. Ahmad Syafii Maarif atau dikenal Buya Syafii Maarif akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.

"Setelah Salat Ashar akan diberangkatkan ke Pemakaman Husnul Khotimah di Kecamatan Sentolo, Kulon Progo," kata Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Sebelum diberangkatkan ke Kulon Progo, jenazah Buya Syafii saat ini disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.

"Akan disalatkan sampai Ashar dan setelah salat Ashar akan diberangkatkan ke pemakaman," ujar dia.