JAKARTA – Dalam satu hari, Selasa, 24 Mei, wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan terjadi dua kali kebakaran di dua lokasi berbeda. Berdasarkan laporan, kebakaran pertama terjadi di Jalan Masjid Al Huda, Kebayoran Lama, sekitar pukul 11.50 WIB.
Wakil Camat Kebayoran Lama, Sidik Rawanta mengatakan ada sekitar 50 kepala keluarga (KK) yang tempat tinggalnya hangus terbakar akibat peristiwa tersebut.
"Jumlah rumah ataupun kontrakan ini kurang lebih ada 30 rumah tinggal terdiri dari kurang lebih ada 50 Kartu Keluaga (KK) kalau kita estimasi ada 150 jiwa," kata Sidik kepada wartawan di lokasi, Selasa, 24 Mei.
Sementara itu, perwira piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Agus Sukoco mengatakan ada 27 unit damkar dikerahkan.
"27 unit pemadam kebakaran dikerahkan dan ratusan personel dikerahkan," ucapnya.
Agus menjelaskan, kebakaran diduga berasal dari dugaan korsleting listrik dari salah satu rumah warga yang dijadikan bengkel motor. Kemudian api itu menyambar rumah lainnya.
"Kebakaran ini bermula dari dugaan korsleting listrik dari salah satu rumah warga, sehingga sebabkan rumah lain terimbas," katanya.
Peristiwa yang sama juga terjadi di Jalan Pulo Mawar, Kebayoran Lama. Dalam peristiwa ini objek yang terbakar sebanyak 1 rumah tinggal dan 1 kontrakan yang memiliki lima piintu.
"Objek kebakaran, 1 unit rumah tinggal + 5 pintu kontrakan," kata Perwira Piket, Agus Sukoco saat dikonfirmasi, Selasa, 24 Mei.
Agus mengatakan pihaknya menerima laporan dari lurah setempat sekitar pukul 19.45 WIB. Ia menduga penyebab kebakaran tersebut akibat korsleting listrik.
"Di duga konsleting listrik," katanya.
Sebanyak 12 unit Damkar Jakarta Selatan diterjunkan. Api mulai padam dalam waktu kurang lebih satu jam.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, kerugian ditafsir mencapai Rp500 juta.
Nyaris Jatuh Korban
Di lokasi kebakaran pertama, di Jalan Al Huda, salah satu wanita hampir terjebak di dalam bangunan yang terbakar.
Wati, salah satu warga terdampak kebakaran mengatakan, dirinya saat itu sempat panik lantaran ibunya masih ada di dalam rumah. Wati saat itu sedang menjaga warung. Ia baru tersadar saat mencium bau gosong.
"Jadi pas bau gosong keluar. Saya keluar, ternyata api udah gede. Saya cek rumah. Ternyata juga terbakar," katanya
Saat terjadi kebakaran, Wati mengungkapkan hal yang pertama terpikir adalah orang tuanya. Beruntung ia dengan sigap untuk menyelamat orang tuanya.
"Saya langsung tarik ibu saya, Alhamdulillah selamat. Tapi kalu surat-surat rumah terbakar," ucap Wati sambil menahan tangis.
Pantauan VOI di lokasi, api dapat dipadamkan pada pukul 14.50 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.
Celengan Berisi Uang Rp2 Juta Terbakar
Aris (41), seorang driver ojek online (ojol) yang rumahnya ikut terbakar di Jalan Al Huda mengaku mengalami banyak kerugian. Selain rumah yang terbakar, uang tabungan Aris di rumah sebesar Rp2 juta hangus terbakar. Padahal uang itu ia simpan guna keperluan melahirkan istrinya yang tengah hamil.
Aris mengetahui rumahnya terbakar setelah dihubungi oleh salah satu anggota keluarganya. Ternyata, Aris kala itu sedang membawa penumpang. Dengan terpaksa dia meminta izin kepada penumpang untuk menurunkannya di daearah Velbak, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan. Kemudian Aris pulang menuju rumahnya yang sedang terbakar.
“Saya lagi ngojek, tadi dari Velbak kan keliatan pas sampe kolong sini yang dari arah sini pada puter balik semua. Penumpang saya saya turunin depan sini tadi. Pak maaf ya pak turun dulu, kayaknya rumah saya yang kebakar,” kata Aris kepada wartawan di lokasi, Selasa, 24 Mei.
Setelah ia megecek rumahnya, Aris mengaku kaget dan perasaannya sangat hancur. Terlebih lagi, istrinya, Sumarti (35) rencananya akan melahirkan anak kedua.
“Ancur lah bang apalagi bini bulan depan mau lahiran, tinggal 3 minggu lagi istri saya lahiran,” kata Aris kepada wartawan di lokasi, Selasa, 24 Mei.
Aris mengatakan, akibat rumahnya yang terbakar, barang-barangnya hangus terbakar. Kata Aris, dia hanya bisa menyelamatkan satu unit Laptop.
“Anak selamat tadi dibangunin, cuma sempat nyelametin laptop,” katanya.
Sumarti (35), istri Aris, mengaku selain barang-barang yang hangus, celengan yang berisi uang Rp2 juta untuk digunakan biaya lahiran turut terbakar.
“Tabungan ada 2juta yang tunai itu kebakar abis, kalau yang di ATM juga 2 jutan kebakar kan di dompet. BPJS juga kebakar, semua kebakar,” tutupnya.