MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) punya banyak wilayah wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Demi meningkatkan tingkat kunjungan wisata, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal menggelontorkan anggaran subsidi Rp5 miliar untuk penerbangan.
"Rencana pakai APBD dari pos pemulihan ekonomi sebab sektor transportasi menjadi salah sektor yang memicu kontraksi perekonomian daerah," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulawesi Selatan (Bappelitbangda Sulsel) Junaedi Bakri kepada VOI, Minggu, 18 Oktober.
Subsidi penerbangan ini diberikan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulsel ke-351 pada Senin, 19 Oktober besok.
Pemprov Sulsel memberikan subsidi tiket pesawat bagi warga di Sulsel yang ingin merencanakan perjalanan ke wilayah wisata. Pemprov Sulsel menggandeng maskapai Citilink dalam rangka kerja sama tersebut.
"Ini khusus Citilink. Jika memang demand-nya bagus kita akan ekspansi ke maskapai lain,"ungkapnya.
Maskapai penerbangan Citilink dalam kerja sama ini akan disubsidi Pemprov Sulsel dalam pada rute penerbangan dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin (Makassar) ke Bandar Udara Buntu Kunik, Tana Toraja.
BACA JUGA:
Ada juga subsidi tiket pesawat dengan rute penerbangan Makassar ke Bandara Udara H Aroeppala, Kepulauan Selayar. Kemudian rute Makassar ke Bandara Udara Bua, Palopo.
“Jadi Pemprov akan subsidi kurang lebih Rp5 miliar untuk penerbangan rute Makassar ke Palopo, kemudian Toraja, dan Selayar," kata Edi.
Dengan pemberian subdisi ini, maka tiket penerbangan akan jauh lebih murah dari harga normal.
"Yang pasti tidak ada lagi harga tiket di atas Rp400 ribu nanti. Saat ini kan masih di kisaran Rp500ribu sampai Rp600 ribu," pungkasnya.
Bandara Buntu Kunik Tana Toraja
Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) segera diresmikan. Peresmian bandara ini diharapkan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
“Pertama saya mengecek langsung persiapan peresmian Bandara Buntu Kunik, dalam waktu dekat Menteri Perhubungan juga akan datang melihat langsung kondisi bandara yang saat ini melayani 4 kali penerbangan setiap minggunya. Kita harapkan ke depannya penerbangan sudah bisa setiap hari,” kata Nurdin Abdullah, Rabu, 30 September.
Dalam kunjungannya, Gubernur Sulsel juga mendatangi Bua Rest Area. Pembangunan rest area ini diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi turis mancanegara maupun domestik.
“Kemudian saya meninjau progres pembangunan jalan yang menghubungkan Toraja Utara dan Luwu, yaitu wilayah Rantepao, Bastem dan Bua yang selama ini terisolir, kita berharap pada tahun 2021 proyek jalan ini akan tuntas,” sambung Nurdin.
Bandara Sultan Hasanuddin Pintu Gerbang Turis
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memproyeksikan kunjungan wisata bertambah usai meninjau proyek pelebaran Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.
"Mudah-mudahan setelah ini, semakin banyak jalur internasional yang kita tuju, dan berdampak ke wisatawan mancanegara, apalagi akses Makassar - Toraja sudah bisa, kita berdoa semoga pembangunan Bandara Sulhas segera rampung, supaya bisa kita manfaatkan," ujar Nurdin Abdullah, Senin, 28 September.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Sulsel melihat langsung pengerjaan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar didampingi General Manager PT Angkasa Pura I Wahyudi, Kepala Kantor Otoritas Wilayah V Bandara Makassar Baitul Ikhwan, Deputi Project Manager PT Wika, Agung Budiarto.
Nurdin berharap perluasan bandara ini semakin membuka konektivitas penerbangan, khususnya pengembangan wisawatan mancanegara.
"Ya kita berharap semoga Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas) menjadi bandara terpadat setelah Bandara Soekarno-Hatta, dan kita patut berbangga sebagai warga Sulsel, Angkasa Pura masih melakukan pengembangan bandara," katanya.
Wajah bandara kebanggaan warga Sulawesi Selatan ini mengalami banyak perubahan. Mulai dari desain atap mengikuti pola ombak, berdasarkan Sulawesi yang terdiri dari banyak kepulauan.