Bagikan:

JAKARTA – Penyebab kecelakaan bus pariwisata di Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, yang menewaskan empat orang dan puluhan luka-luka, harus diusut tuntas. Ini adalah permintaan dari Agus Sukamto (50), salah satu korban yang selamat dalam kecelakaan itu asal Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, kepada pihak terkait.

"Kami minta evaluasi dari Kapolri, Menteri Perhubungan sampai tingkat bawah terkait peristiwa yang terjadi, karena ini menyangkut keselamatan banyak orang," kata Agus saat ditemui Antara di Tangerang, Ahad.

Menurutnya, pihak terkait dalam hal ini kepolisian harus cepat segera mengusut penyebab terjadinya kecelakaan mau tersebut, agar tidak berkembang isu-isu yang belum tentu benar tentang penyebab kecelakaan itu.

"Kalau kami ini pengguna saja, kewenangan itu ada pada Polisi dan Dishub menyangkut ini. Kan yang berkembang sekarang karena rem blong, saya rasa kalau mobil baru gak masuk di akal," katanya, kepada Antara.

Selain itu, kata Agus, pihaknya berharap jajaran aparat kepolisian agar dapat segera menemukan keberadaan sopir yang membawa rombongannya itu. Dari informasi yang berkembang bahwa sopir bus pariwisata tersebut menghilang saat dilakukan perawatan di Puskesmas Panjalu.

"Informasi dari teman-teman kepolisian sopirnya nggak tahu ke mana, jadi belum tahu," tuturnya.

Ia menambahkan, atas adanya peristiwa ini pihaknya pun mendorong pemerintah dapat penguatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari setiap Perusahaan Otobus (PO) dalam memenuhi standar sarana dan prasarana keselamatan.

"Tim KNKT harus segera mengevaluasi karena ini menyangkut keselamatan semua orang. Bahkan Pak Presiden juga sudah mewanti-wanti terkait keselamatan ini. Sekarang malah banyak kejadian lagi seperti terjadi di Mojokerto dan sebagainya, jadi benar harus di evaluasi kembali bersama," kata dia.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada petugas dan warga setempat yang telah membantu mengevakuasi dan melayani para korban saat terjadi kecelakaan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kades setempat yang berperan dengan masyarakat, tokoh-tokoh serta teman-teman medis dari puskesmas," kata Agus.