Nilai Gala Dinner Bareng Miyabi Simbol Lemahkan Agama, Novel Bamukmin Minta MUI Hingga Wakil Rakyat Bergerak
Novel Bamukmin (Tangkapan layar Youtube Refly Harun)

Bagikan:

JAKARTA - Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Novel Bamukmin menegaskan pihaknya menolak adanya pesta makan malam atau gala dinner bersama mantan aktris pornografi, Maria Ozawa atau Miyabi.

Menurut Novel, gala dinner ini bukanlah suatu kegiatan yang pantas untuk digelar. Kata dia, gala dinner bersama Miyabi sama saja mempromosikan kemaksiatan yang bertolak belakang dengan nilai Pancasila serta budaya Indonesia.

"Tentunya kami PA 212 sangat menolak dan mengutuk ekploitasi artis porno tersebut karna akan menimbulkan kegaduhan serta adu domba anak bangsa, karna cara cara mempertontonkan artis porno adalah simbol untuk melemahkan agama," kata Novel dalam pesan singkat, Kamis, 19 Mei.

Untuk mencegah acara ini terselenggara, Novel akan meminta sejumlah pihak untuk ikut menolak gala dinner bersama Miyabi tersebut, mulai dari wakil rakyat seperti DPR RI dan DPRD DKI maupun Majelis Ulama Indonesia.

"Kami akan kordinasikan dengan aparat yang berwenang, juga kepada wakil rakyat, para tokoh, dan pastinya ulama, serta ormas ormas islam termasuk MUI untuk menolak kehadiran dan pembatalan acara tersebut," ujar Novel.

"Tentunya kami serahkan juga kepada masyarakat untuk menempuh caranya masing-masing," lanjut dia.

Sebagai informasi, beeredar poster acara gala dinner atau makan malam bersama mantan bintang film porno, Miyabi, di media sosial. Gala dinner tersebut akan digelar di salah satu holet mewah di Jakarta pada 5 Juni mendatang.

Melalui unggahan poster yang beredar di media sosial Twitter, gala dinner bersama Miyabi tersebut dibatasi untuk 50 orang. Tiap orang yang mendaftar dikenakan tarif sebesar Rp15 juta.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta buka suara. Riza memandang acara yang menghadirkan mantan bintang film porno harus disikapi secara bijak oleh semua masyarakat.

"Saya kira ini kan negara yang demokrasi reformasi dan terbuka. Semua itu diserahkan kepada masyarakat dalam menyikapinya. Mari kita sikapi secara bijak. Jadi, tdk boleh kita saling menyalahkan satu sama lain," kata Riza.