Saluran Air di Surabaya Disambungkan Guna Cegah Banjir
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan pengecekan saluran air di kawasan Surabaya Selatan, Selasa (17/5/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mulai menyambungkan beberapa titik saluran air di ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu, sebagai upaya mencegah banjir pada saat hujan deras.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan saluran air di kawasan Surabaya Selatan mulai dari saluran di Jalan Ahmad Yani sisi barat, Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Kebonsari Barat, Ketintang, Jambangan, hingga Karah.

"Jadi ada beberapa titik saluran yang memang harus kita sambungkan," ujar Eri Cahaadi, Rabu, 18 Mei.

Menurut dia, dengan terkoneksinya sejumlah saluran itu, pihaknya meyakini mulai dari Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Gayungsari Barat, Menanggal, hingga Ketintang, tidak akan mengalami genangan ketika hujan turun.

Dia pun menginginkan pekerjaan konektivitas saluran untuk penanganan banjir rampung pada musim kemarau atau sebelum datangnya musim hujan.

"Sehingga nanti Insyaallah pada musim hujan berikutnya wilayah ini sudah tidak lagi dilanda banjir. Jadi, Insya Allah penyebabnya sudah diketahui semuanya," kata Eri.

Wali Kota Eri Cahyadi mengakui, pada tahun 2021 belum bisa maksimal menangani permasalahan genangan karena selain penggunaan anggaran yang sudah diposkan pada tahun sebelumnya, pada masa itu pula anggaran juga lebih diprioritaskan untuk penanganan pandemi COVID-19.

"Pada saat saya dilantik tahun 2021, anggaran itu sudah jadi. Tahun 2022 ini anggaran yang kita gunakan untuk pembangunan seperti penyelesaian banjir," ujar dia.

Menurut dia, upaya penanganan banjir di kawasan Surabaya Selatan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni mengalirkan aliran air langsung menuju ke sungai atau sebelumnya ditampung dahulu melalui bozem atau tempat penampungan air.

Untuk itu, kata Eri Cahyadi, selain pekerjaan konektivitas saluran di kawasan Surabaya Selatan, pembuatan Bozem Jambangan untuk penampungan air sementara juga menjadi rencana Pemkot Surabaya pada tahun 2022.

"Di Aquatic (Kolam Renang) Jambangan tanahnya kan besar yang menempel dengan saluran Kebon Agung. Maka sebenarnya saluran Ketintang sebelum dibuang ke saluran Kebon Agung itu bisa ditampung dulu ke bozem yang rencananya dibangun di belakang Aquatic," kata dia.

Sebab, kata dia, selama ini saluran di kawasan Jambangan (Taman Jangkar), Karah, hingga Ketintang, hulunya menuju ke Avur Wonorejo Surabaya. Karena jarak aliran air dari hulu ke hilir yang terlalu jauh, maka ke depan akan diputar langsung menuju ke saluran Kebon Agung.

"Jadi, nanti masuknya ke rumah pompa depannya Pom Bensin Kebonsari langsung ke sungai. Sehingga nanti saluran Wonorejo nampungnya tidak terlalu banyak, dia cukup menampung yang dari Ketintang Barat," katanya.

Hal yang sama juga dilakukan pada saluran di Jalan Gayung Kebonsari atau Injoko Surabaya. Nantinya aliran air di saluran tersebut, akan dibagi menuju ke dua arah untuk penanganan banjir di kawasan itu.

"Semoga akhir tahun tidak ada banjir di kawasan ini. Karena tahun ini kami yang menganggarkan dan bisa merencanakan sejak awal," kata dia.