Padang Pariaman Tutup 2 Pasar Ternak Meski Belum Ada Kasus Penyakit Mulut dan Kuku
Aktivitas Pasar Ternak Kecamatan Sungai Sariak, Padang Pariaman. (ANTARA/Aadiaat M.S)

Bagikan:

PADANG - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menutup operasional dua dari tiga pasar ternak di wilayahnya untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan yang dilakukan bersifat sementara.

Kepala Dinas Petenakan dan Kesehatan Hewan setempat Bustanil Arifin mengatakan penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menginfeksi sebanyak 59 ekor sapi dan kerbau di Padang Pariaman.

"Pasar Ternak Sungai Sariak dan V Koto (Kampuang Dalam) kami tutup selama dua minggu untuk mengantisipasi penyebaran PMK terhadap ternak di Padang Pariaman," katanya di Parik Malintang, Sumatera Barat, Rabu 18 Mei.

Ia menjelaskan kedua pasar ternak itu ditutup karena menjadi lokasi yang aktif menjual ternak dibanding tiga pasar lainnya. "Pasar yang lain tidak aktif sehingga hanya dua pasar ini yang ditutup sementara," ujarnya.

Ia menyampaikan, penutupan dua pasar ternak tersebut dilakukan selama dua pekan karena masa inkubasi virus yang menyerang mulut dan kuku ternak diperkirakan selama 14 hari.

Untuk merealisasikan kebijakan tersebut, kata dia, telah dibuat Surat Edaran Bupati Padang Pariaman Nomor 524/268/Disnakkeswan/V-2022 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku di Padang Pariaman.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk membantu penutupan pasar ternak sementara.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mencatat sebanyak 59 ternak yang terdiri atas tujuh kerbau dan 52 sapi di daerah itu terkonfirmasi terinfeksi PMK.

"Setelah pemerintah pusat menemukan PMK di Jawa Timur, kami pada Jumat 13 Mei turun ke lapangan untuk melihat kondisi ternak," ujar Bustanil.

Ia mengatakan, dari penelusuran dilaporkan adanya ternak yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan ternak yang terjangkit PMK yang kemudian dilaporkan ke Balai Veteriner Bukittinggi.

Menurut dia, pemerintah setempat telah menyemprot kawasan ternak yang terkonfirmasi penyakit PMK dengan disinfektan guna mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.

"Kami juga telah memberikan obat dan vitamin untuk ternak yang terjangkit PMK," katanya.

Sejak adanya kasus ternak terjangkit penyakit PMK di Padang Pariaman, kata dia, pihaknya melarang peternak membeli ternak dari luar daerah.