KARAWANG - Penyakit mulut dan kuku (PMK) kini mulai meresahkan para peternak di sejumlah daerah. Dinas Pertanian sejumlah daerah di Indonesia pun langsung memperketat pemantauan demi mencegah penyebarannya.
Dinas Pertanian Kabupaten Karawang juga melakukan monitoring PMK di wilayah mereka. Hasilnya menggembirakan. Belum ada hewan ternak yang terpapar PMK.
"Alhamdulillah dari hasil monitoring ke bandar-bandar yang dilakukan selama beberapa hari terakhir, belum ada temuan hewan ternak yang terkena PMK," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian setempat Handoko, seperti dilansir Antara, Sabtu, 14 Mei.
Ia mengatakan, monitoring tersebut di antaranya dilakukan di bandar-bandar ternak wilayah Karawang yang sering mendatangkan sapi dari Jawa Timur.
Selain itu, pihaknya juga terus menggencarkan sosialisasi kepada para penyuluh di setiap kecamatan untuk mengoptimalkan monitoring ternak sapi, domba dan kambing di wilayah Karawang.
BACA JUGA:
Handoko menyampaikan, untuk gejala yang dialami hewan ternak yang terkena PMK ciri-cirinya ialah adanya luka pada lidah, gusi, hidung dan bagian mulut yang pada umumnya menyerang hewan ternak yang berkuku genap.
"PMK ini menyerang hewan ternak yang kuku genap, seperti sapi, kuda, kambing, domba termasuk babi. Hanya saja peredaran distribusi hewan ternak itu kebanyakan sapi karena menghadapi Idul Adha," katanya.
Ia mengumpulkan agar peternak hewan khususnya distribusi ternak sapi di Karawang untuk lebih waspada terhadap PMK dan jika ingin membeli hewan ternak dari Jawa Timur diusahakan untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat Hewan dari daerah asal dan sudah dalam pengecekan darah dari lab sebagai jaminan.