BANDUNG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat turut mengawasi munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang berpotensi menyerang hewan ternak dengan memeriksa kendaraan pengangkut ternak.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pengecekan tersebut meliputi kelengkapan surat-surat kendaraan pengangkut hewan guna mencegah adanya kerawanan penularan PMK lewat angkutan tak berizin.
"Pengecekan di jalan akan dilakukan kepolisian dengan memeriksa kelengkapan surat, tapi pemeriksaan kesehatan kita kembalikan kepada stakeholder terkait, yakni Dinas Peternakan," kata Ibrahim dilansir dari Antara, Jumat, 13 Mei.
Menurutnya, pengawasan dilakukan berdasarkan Surat Telegram Nomor STR/395/OPS/2022 tertanggal 11 Mei 2022 kepada seluruh jajaran polda yang berisi arahan dalam rangka darurat penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak ruminansia.
Meski begitu, menurutnya, di wilayah Polda Jawa Barat belum ada pembatasan kendaraan angkutan hewan ternak atau pembatasan distribusi. Sejauh ini, pihaknya baru mengarahkan agar setiap polres mewaspadai hal tersebut.
Selain itu, Polda Jawa Barat akan mengerahkan personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) guna mengawasi peternakan hewan sehingga penularan PMK dapat dicegah lebih cepat.
"Tanggung jawabnya memang melakukan pengecekan dan koordinasi terkait kegiatan pengawasan," kata dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat mencatat sudah ada temuan kasus PMK di Jawa Barat di antaranya di Leles, Kabupaten Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah, dfan 5 ekor domba. Kemudian, di Tasikmalaya ada 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK, dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK.