Ada Demo, MRT Setop Operasi Stasiun Bundaran HI Hingga Stasiun ASEAN
Ilustrasi/Irfan Meidianto (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menyetop tujuh stasiun MRT mulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun ASEAN. Keputusan ini diambil terkait dengan adanya unjuk rasa hari ini.

"PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penutupan 6 stasiun bawah tanah dan 1 stasiun layang mulai pukul 13.00 WIB," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Oktober.

Penutupan tujuh stasiun MRT ini dilakukan dalam rangka memberikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta.

Dengan begitu, Kereta MRT hanya melayani perjalanan enam stasiun layang, yakni Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Stasiun Blok M BCA.

"Untuk jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun yang masih beroperasi tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut," ungkap Kamaluddin.

Bagi Pengguna MRT Jakarta yang akan melakukan perjalanan dari Stasiun ASEAN ke arah Bundaran HI, Kamaluddin mengimbau agar menggunakan moda lainnya yang masih beroperasi.

"PT MRT Jakarta mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan selalu berhati-hati diperjalanan. Keselamatan dan keamanan pengguna layanan MRT Jakarta merupakan prioritas utama manajemen PT MRT Jakarta," tutur dia.

Selain penutupan stasiun MRT, Transjakarta juga menyetop seluruh halte pada hari ini. Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Prasetia Budi menyebut, penghentian seluruh layanan dilakukan untuk mencegah potensi perusakan halte-halte oleh oknum yang berada dalam aksi unjuk rasa.

"Penutupan layanan Transjakarta hari ini diambil sebagai antisipasi untuk menjaga fasilitas publik agar tidak menjadi sasaran dari aksi oknum unjuk rasa yang tidak bertanggung jawab," kata Prasetia.

Selain itu, penyetopan layanan Transjakarta juga dimaksudkan agar seluruh pelanggan maupun petugas kami yang berada di sekitar lokasi aksi terjaga keamanannya. 

"Transjakarta bekerjasama dengan Polda Metro jaya untuk memastikan keamanan serta mendapatkan update dan informasi terkini di lokasi kejadian," ungkap dia.

Prasetia menyebut layanan Transjakarta akan kembali beroperasi normal, saat kondisi telah memungkinkan untuk dilalui armada bus.