JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terjadi peningkatan signifikan terhadap jumlah penumpang moda transportasi angkutan penyeberangan pada H-4 Hari Raya Idulfitri 2022 atau Kamis, kemarin.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pada angkutan penyeberangan, realisasi jumlah penumpang realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 sebesar 267.862 penumpang.
"Pergerakan penumpang di moda angkutan penyeberangan meningkat sangat signifikan, mencapai 382,41 persen," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 29 April.
Tak hanya angkutan penyeberangan, Adita menekankan bahwa peningkatan penumpang terjadi di semua moda transportasi pada H-4 Lebaran. Berdasarkan pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/ Divre.
Adapun rinciannya, pada moda angkutan laut, realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 sebesar 78.963 penumpang, atau meningkat 293,6 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 20.064 penumpang.
"Pada angkutan jalan (angkutan bus), realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 adalah 142.391 penumpang, atau meningkat sebesar 126,9 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 62.760 penumpang," katanya.
Sementara pada angkutan kereta api, realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 sebesar 109,341 penumpang, atau meningkat 126 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 48.372 penumpang.
BACA JUGA:
Sedangkan pada angkutan udara, realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 sebesar 207.700 penumpang, atau meningkat sebesar 97,6 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 105.101 penumpang.
Adita juga mengatakan tren jumlah pergerakan penumpang di semua moda angkutan sejak hari Senin 25 April 2022 (H-7) hingga Kamis 28 April (H-4) kemarin terus mengalami peningkatan. Pada H-7 pergerakannya sebanyak 527.094 penumpang, H-6 sebanyak 563.033 penumpang, H-5 sebanyak 682.899 penumpang, dan H-4 kemarin sebanyak 806.257 penumpang.
"Data ini masih bersifat sementara dan diprediksi pada puncak mudik (28-30 April 2022) jumlahnya akan terus meningkat," ucapnya.
Semengara pergerakan penumpang pada angkutan secara kumulatif H-7 sampai dengan H-4, kata Adita, paling tinggi adalah pada moda angkutan penyeberangan.
"Pergerakan penumpang pada moda angkutan penyeberangan menjadi yang tertinggi sebanyak 756.987 penumpang. Dengan pergerakan penumpang terpadat di lima pelabuhan penyeberangan yakni Merak, Bakauheni, Gilimanuk, Ketapang, dan Kayangan," jelasnya.
Kemudian, angkutan udara sebanyak 680.163 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima Bandara yakni, Soekarno Hatta, Sultan Hasanuddin (Makassar), Juanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), dan Ngurah Rai (Bali).
Sedangkan, pada angkutan jalan (bus) sebanyak 487.488 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima terminal yakni, Kertonegoro Ngawi, Ir. Soekarno (Klaten), Purboyo (Surabaya), Giwangan (Yogyakarta), dan Tamanan (Kediri).
Lalu, pada angkutan kereta api sebanyak 358.271 penumpang. Dengan pergerakan penumpang terpadat di lima Daerah Operasi (Daop) yakni Daop I Jakarta, Daop II Bandung, Daop III Cirebon, Daop IV Semarang, dan Daop IX Jember.
"Angkutan laut 263.432 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di lima pelabuhan yakni Gilimanuk, Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Balikpapan," jelasnya.
Adita mengatakan total pergerakan penumpang di semua moda angkutan H-7 sampai H-4 sudah mencapai 2.579.283 penumpang. Jumlah ini masih lebih kecil dengan perbandingan 43,3 persen, jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang kumulatif pada periode yang sama di tahun 2019 sebesar 4.551.686 penumpang.
“Namun demikian, data kumulatif tahun ini masih sementara dan masih akan terus bergerak," tuturnya.