Bagikan:

BANTEN - Para pemudik yang berangkat ke Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Merak mengapresiasi pengaturan lalu lintas oleh pihak kepolisian yang membuat mereka terhindar dari kemacetan di gerbang tol.

"Kami diarahkan keluar dari Gerbang Tol Cilegon Barat. Di sana tidak terlalu mengantre. Saya rasa itu bagus," ujar Slamet, pemudik asal Cikarang, kepada Antara di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat, 29 April.

Menurut Slamet, penempatan banyak personel polisi di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak juga sangat membantu kelancaran arus kendaraan.

Dan terkait adanya kepadatan kendaraan menjelang masuk ke kapal penyeberangan, Slamet menganggap masih dalam taraf wajar lantaran momen ini merupakan mudik pertama pada masa pandemi COVID-19.

"Saya malah pernah merasakan yang jauh lebih parah dari ini, sebelum pandemi. Ketika itu, kami menunggu dari pagi sampai sore baru dapat kapal," kata dia.

Sementara pemudik asal Depok, Andi, menilai pengalihan lalu lintas di gerbang tol oleh kepolisian cukup mampu menghindarkan mereka dari kemacetan panjang.

Alih-alih keluar dari Gerbang Tol Merak, Andi bersama keluarganya dan banyak pemudik lain diarahkan untuk menembus Gerbang Tol Serang Barat.

"Ya, daripada menumpuk di depan. Dari Serang Barat itu cenderung lebih cepat. Kami sekeluarga menikmati mudik kali ini. Seperti orang merdeka setelah dua tahun tidak bisa kembali ke kampung halaman," tutur dia.

Pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Banten memang memberlakukan berbagai skenario di tol Tangerang-Merak demi mengurangi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Merak.

Polda Banten memberlakukan skenario "merah" mulai Jumat (29/4) atau H-3 Lebaran, yang dianggap awal dari puncak mudik, yaitu dilakukan buka-tutup di beberapa wilayah dan pengalihan kendaraan baik yang menuju Gerbang Tol Merak ke Gerbang Tol Cilegon Barat atau Gerbang Tol Cilegon Timur maupun Gerbang Tol Serang Timur atau Gerbang Tol Serang Barat.