Pemprov Maluku Ingatkan Sembako Melimpah, Warga Tak Perlu <i>Panic Buying</i> Jelang Lebaran
Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Antara/Yulius Satria Wijaya)

Bagikan:

AMBON - Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku Justini Pawa mengatakan stok kebutuhan melimpah di pasaran. Dia mengimbau agar masyarakat tidak panic buying atau borong kebutuhan pokok jelang Lebaran 2022.

"Kami mengimbau warga untuk tidak panik lalu memborong kebutuhan pokok secara berlebihan. Stok kebutuhan pokok saat ini tersedia dalam jumlah banyak di pasaran dan mencukupi kebutuhan masyarakat sebelum maupun sesudah Lebaran tahun ini," kata Sekretaris TPID Maluku Justini Pawa, di Ambon, Kamis 28 April.

Masyarakat diimbau untuk berbelanja dengan bijak yakni sesuai kebutuhan. Jangan memborong dan menyimpan di rumah karena tindakan tersebut membuat ketersediaan barang akan berkurang di pasar berdampak naiknya harga dan berakibat terjadinya inflasi.

Justini mengakui, TPID Maluku bersama Satuan Tugas (satgas) pangan Provinsi Maluku melakukan pemantauan ke pasar tradisional dan beberapa pasar retail modern serta pusat-pusat distributor secara rutin guna memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1443 Hijriah dalam kondisi cukup, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan aman karena semua barang tersedia di pasar.

"Jadi belanja secukupnya saja, jangan memborong dan menyimpan di rumah karena dampaknya stok berkurang dan harga melonjak," tuturnya.

Justini yang juga Kepala Biro Perekonomian Setda Maluku menegaskan, Pemprov Maluku terus melakukan upaya pengendalian inflasi sekaligus upaya menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat melalui beberapa kebijakan di antaranya melakukan koordinasi dan kerja sama dengan kabupaten/kota, instansi terkait, perusahaan pelayaran serta para distributor.

Menurutnya, Gubernur Maluku Murad Ismail setiap saat mengarahkan TPID untuk mengendalikan inflasi dengan menerakan strategi 4K yakni ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Berdasarkan hasil pemantauan, dia memastikan beberapa komiditas seperti beras, gula dan minyak goreng tersedia dalam jumlah cukup dan ketahanannya bisa sampai dua hingga tiga bulan ke depan.

"Ketersediaan stok beras premium pada distributor ketahanannya hingga minggu ketiga bulan Mei, dan setiap dua minggu stoknya selalu bertambah karena dipasok dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan seiring dengan terjaganya kelancaran distribusi oleh PT Pelindo," ujarnya.

Selain itu, beras lokal dari sentra produksi seperti Pulau Buru, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT) masih tersedia mengingat waktu panennya padi baru pada akhir Maret 2022 dan sampai sekarang juga masih terus dilakukan.

Sedangkan beras medium stok dan ketahanannya baik yang ada pada gudang-gudang distributor maupun pada gudang Bulog mencukupi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan.

Begitu juga gula pasir ketahanannya bisa sampai satu bulan ke depan, minyak goreng sampai tiga bulan ke depan, serta telur ketahanannya sampai empat belas hari ke depan.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan TPID di 11 kabupaten/kota di Maluku guna memastikan ketersediaan dan keterjangkauan barang kebutuhan pokok pada masing-masing daerah mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Idulfitri," tandasnya.