JAKARTA - Sebuah video yang berisi narasi anggota Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman berbicara mendukung RUU Cipta Kerja tersebar di media sosial.
Dalam video berdurasi hampir dua menit tersebut, Benny yang berbicara mewakili Fraksi Demokrat disebut memberikan dukungannya saat rapat RUU Cipta Kerja di sebuah hotel di kawasan Tangerang pada Senin, 28 September. Saat itu, dia mengaku melihat kesungguhan pemerintah terkait rancangan perundang yang kini sudah disahkan menjadi undang-undang.
"Jadi kami mewakili Partai Demokrat mendukung sepenuhnya kami mengamati ada banyak hal yang luar biasa yang kami anggap sebagai bentuk kesungguhan pemerintah," ungkapnya dalam video yang beredar luar tersebut.
Menanggapi video tersebut, Benny menegaskan jika video tersebut disesatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab oleh mereka yang bekerja untuk para cukong.
"Itu disesatkan oleh mereka yang bekerja untuk cukong-cukong," kata Benny saat dihubungi VOI, Kamis, 8 Oktober.
Benny menegaskan bahwa video tersebut tidak pada substansinya. Dia kemudian mengirimkan sebuah video dari momen yang sama ketika dirinya menyampaikan pendapatnya, mewakili Fraksi Partai Demokrat.
Dalam video yang diambil dalam rapat panja daftar invetaris masalah (DIM) RUU Cipta Kerja, Benny mempertanyakan sejumlah hal saat itu. Termasuk mempertanyakan nasib pekerja dan menilai harusnya RUU Cipta Kerja -yang saat itu belum disahkan- bisa menjawab sejumlah pertanyaannya dan fraksinya.
"Saya rasa kita harus terbuka jujur dan objektif ngomong soal ini (RUU Cipta Kerja). Jangan ada penghalusan soal bahasa tapi substansinya lebih jelek. Sama dengan upah minimum dan lainnya. ... Tapi saya katakan ini bisa dilakukan tanpa mengubah ini. Oleh karena itu saya kembali menyampaikan sikap kami semalam, karena ini sensitif ketenagakerjaan kami mohon untuk tidak dilanjutkan pembahasannya," tegas Benny saat itu.
"Itu yang benar (sikap Demokrat, red)," ungkap Benny usai mengirimkan video tersebut.
Benny juga menjawab adanya tudingan terkait jika partainya menggerakan aksi demonstrasi yang terjadi saat ini. Kata dia, tudingan yang disampaikan oleh pendengung atau buzzer ini sama saja merendahkan aspirasi mahasiswa dan pekerja yang turun ke berdemo.
"Tudingan itu sungguh merendahkan mahasiswa dan pekerja. Jangan underestimated rakyat kita. Siapa yg menuding itu? Paling para buzzer atau pasukan hantunya yang mungkin digerakkan dari penguasa," ungkapnya.
Hanya saja, Benny enggan menjawab lebih jauh soal sikap Partai Demokrat ke depan terkait munculnya tudingan yang saat ini ramai dihembuskan oleh sejumlah pihak di media sosial. "Itukan hantu, emang hantu bisa dibawa ke pengadilan? Bisa dilaporkan ke polisi?" ujarnya.
Diketahui, dalam rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja pada Senin, 5 Oktober lalu, Benny sempat bersitegang dengan dengan pimpinan sidang Azis Syamsuddin karena dia meminta agar fraksinya bisa menyampaikan penolakannya terhadap rancangan perundangan yang kontroversial itu.
Perdebatan itu kemudian berujung pada aksi walkout Fraksi Partai Demokrat karena merasa tak diakomodir oleh pimpinan sidang.