Mahasiswa Gelar Demo, Jokowi Tinjau Pasar di Bogor
Presiden Jokowi/DOKUMENTASI BPMI Setpres via ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Mahasiswa dari sejumlah universitas, salah satunya yang tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi unjuk rasa. Hanya saja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata tak berada di Jakarta.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan Presiden Jokowi saat ini sedang meninjau pasar di wilayah Bogor, Jawa Barat dan sekitarnya.

"Kegiatan rutin saja. Arah Bogor meninjau empat pasar di sekitar Bogor," kata Heru kepada wartawan, Kamis, 21 April.

"(Tinjauan di, red) di Pasa Cisarua, Ciawi, Bogor," imbuhnya.

Sebelumnya, mahasiswa atas nama Aliansi Mahasiswa Indonesia yang terdiri BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), BEM Universitas Indonesia (UI), dan beberapa universitas lainnya masih belum bisa menemui Preesiden Jokowi maupun pihak Istana dalam aksi unjuk rasa hari ini.

Di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, beberapa perwakilan kampus menyuarakan orasinya. Peserta aksi duduk mendengarkan orasi tersebut.

Untuk membakar semangat, salah satu orator mengajak massa aksi untuk menyerukan yel-yel yang menyinggung Jokowi.

"Jokowi offside, Jokowi offside, Jokowi offside!" seru peserta aksi yang diiringi tiupan peluit bak wasit sepak bola, Kamis, 21 April.

Mewakili massa aksi, salah satu orator mengaku kecewa karena saat ini Jokowi tidak berada di Istana sehingga mereka tak bisa menyampaikan langsung tujuh tuntutan mahasiswa secara langsung.

"Kita datang ke sini untuk menyuarakan tuntutan kepada bapak presiden, tapi hari ini beliau tidak ada di Istana," ucap Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Nihaya.

Berikut tujuh tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini:

  1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
  2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.
  3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.
  4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.
  5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.
  6. Wujudkan reforma agraria sejati.
  7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.