Bagikan:

JAKARTA - Korlantas Polri bakal mengoptimalkan pengawasan lewat kamera tilang elektronik (ETLE) untuk membantu mengawasi penerapan ganjil genap saat mudik dan arus balik Idulfitri 2022 di ruas jalan tol.

“Kami sudah memasang kamera ETLE (CCTV), ada 21 kamera yang sudah kami setting (atur) untuk mengawasi ganjil genap. Jadi (gage) tetap diawasi oleh kamera," kata Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Surhanan dalam acara FMB9 bertajuk diskusi Mudik Aman Mudik Sehat, Senin 18 April dikutip dari Antara.

Polri juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk memecah kemacetan saat mudik Lebaran 2022 berupa ganjil genap dan sistem satu arah (one way) di ruas jalan tol mulai dari Km 47 Gerbang Tol Cikampek sampai Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.

Ganjil genap dan sistem satu arah ini berlaku pada tanggal puncak arus mudik dari tanggal 28 April sampai dengan 1 Mei. Kemudian arus balik dari tanggal 6 Mei sampai 9 Mei.

“Gage yang kami lakukan diberlakukan pada ruas-ruas yang melakukan one way. Kamis tanggal 28 April, kami one way dari jam 17.00 sampai dengan 24.00 WIB mulai Km 47 Tol Jakarta Cikampek sampai Kalikangkung. Di ruas itulah diberlakukan gage, ini mengurangi 50 persen masyarakat yang akan melakukan perjalanan melalui jalan tol ini,” kata Aan.

Selain di ruas jalan tol, ganjil genap juga diberlakukan di tempat-tempat wisata oleh pemerintah daerah. Kebijakan ini diberlakukan secara situasional pada saat jalur wisata mengalami kepadatan arus.

Pemerintah memprediksi ada sekitar 79,4 juta orang akan melakukan mudik, 40 juta di antaranya memilih menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua.

Untuk kendaraan roda empat diperkirakan ada 26 juta kendaraan memilih menggunakan jalan tol, sedangkan sepeda motor menggunakan jalan arteri.

Menurut Aan, diperkirakan akan terjadi lonjakan penggunaan ruas jalan tol pada saat mudik. Berdasarkan pengamatan pada akhir pekan pada saat jam padat ada sekitar 67 ribu sampai 73 ribu kendaraan dalam satu hari melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Perkiraan Jasa Marga kemungkinan ada peningkatan 10 persen atau sekitar 199 ribu kendaraan pada puncak arus dan yang mudik 187 ribu kendaraan.

“Artinya pada tanggal 28 dan 29 April, kendaraan di tol sekitar 197 ribu sampai dengan 199 ribu kendaraan,” kata Aan.

Ia menyebutkan, Polri melakukan intervensi berupa diskresi kepolisian untuk mencegah terjadinya kemacetan berupa penambahan kapasitas jalan dengan memberlakukan skema melawan arus (contra flow) maupun sistem satu arah. Selain itu, Polri juga membuka jalur timur seluas-luasnya dari empat jalur menjadi delapan jalur.

Terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyebutkan, pada saat terjadi penumpukan kendaraan akan diterapkan satu arah, dan ganjil genap.

Kendaraan yang pada saat berangkat berpelat ganjil saat berangkat ditanggal genap akan dikeluarkan dari jalur, tidak bisa masuk.

“Sampai sekarang belum ada penilangan, sampai sekarang belum ada info penilangan makanya diarahkan ke jalur nasional,” kata Gatot pula.