Pertamina Ingin Caplok Kilang Minyak Luar Negeri untuk Penuhi Kebutuhan Nasional
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. (Foto: Pertamina)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan bakal meningkatkan kapasitas eksplorasi di blok minyak dan gas (migas) yang ada di dalam maupun luar negeri. Hal ini untuk mengejar target produksi 1 juta barel per hari pada tahun 2023.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, target ini ditugaskan oleh pemerintah. Tahun ini produksi mencapai 750 ribu barel per hari, dengan total 40 persennya sumbangkan oleh Pertamina.

Lebih lanjut, Nicke mengatakan, pihaknya mulai tahun 2021 akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi lagi. Mengingat target tersebut harus tercapai pada tahun 2023.

Nicke mengatakan, dari dalam negeri, peningkatan produksi dan cadangan migas akan dilakukan dengan memaksimalkan blok migas yang sudah ada maupun yang baru. Salah satunya, Blok Rokan, yang belum lama dialihkelolakan ke perusahaan pelat merah itu.

Kehadiran Blok Rokan ini ditargetkan bisa membuat produksi meningkat menjadi 420 ribu barel per hari. Lalu, meningkat lagi menjadi 1 juta barel per hari pada 2025.

"Tapi ini belum cukup memenuhi kebutuhan di dalam negeri, sehingga kita masih impor hasil upstream," katanya, dalam diskusi virtual, Selasa, 6 Oktober.

Karena itu, kata Nicke, Pertamina akan meningkatkan produksi dari 14 aset di luar negeri yang tersebar di Algeria, Malaysia, Irak, Kanda, Prancis, Italia, Nambia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela, hingga Amerika Serikat.

Namun sayang, Nicke tidak menyebutkan berapa target peningkatan produksi dan cadangan minyak dari aset-aset di luar negeri itu. Meski begitu, jumlahnya diharapkan meningkat dari total produksi saat ini sekitar 150 ribu barel. Sementara cadangannya mencapai 410 juta barel.

"Kenapa ini penting dilakukan? Potensi produksi di dalam negeri belum cukup oleh karena itu Pertamina melakukan akuisisi di luar negeri dan membawa minyaknya ke dalam. Ini adalah bagaimana kita meningkatkan ketahanan dari sisi crude," jelasnya.

Menurut Nicke, akuisisi itu diperlukan untuk mengoptimalkan produksi migas dalam negeri. Sebab, untuk mengoptimalkan produksi perlu waktu.

Nicke mengatakan, dari hasil peningkatan produksi di blok-blok migas yang ada, Pertamina menargetkan kapasitas kilang juga bisa meningkat dari kisaran 1 juta barel per hari menjadi 1,8 juta barel per hari.