Bagikan:

JAKARTA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat bilang, jejak satwa liar yang ditemukan warga di Transad, Kampung Jawa, Kota Solok pada 6 April lalu adalah jejak Harimau Sumatera.

"Sudah teridentifikasi Harimau Sumatera. Usia dewasa," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono dinukil dari Antara, Rabu 13 April.

Kemungkinan harimau masih berkeliaran di wilayah tersebut. Dia meminta masyarakat tidak keluar sendiri, kemudian memasang penerangan di luar dan dalam rumah.

Membuat meriam karbit atau petasan yang dinyalakan pada pagi dan sore hari, lalu perondaan dengan bunyi-bunyian, semisal kentongan, untuk menghalau agar Harimau Sumatera menjauh dari permukiman.

"BKSDA telah memasang kamera trap dan perangkap, lalu melakukan perondaan dengan masyarakat," katanya.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak berlaku anarkis yang bisa memancing adanya korban.

Ia menyebutkan Harimau Sumatera tidak akan menyerang manusia jika tidak sedang terluka, merasa terancam dan melindungi anaknya.

Ardi Andono mengatakan harimau biasanya menjelajah pada wilayah koridornya, namun baru kali ini menyeberangi lewat perkampungan dan kota.