Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat tidak khawatir kehabisan vaksin untuk pencegahan COVID-19 karena stok di wilayah setempat aman.

"Jumlah vaksin banyak dan masyarakat tidak perlu khawatir. Jadi, kalau memang belum suntik dosis tiga, segera vaksin di pelayanan terdekat," ujarnya di gedung Negara Grahadi di Surabaya dilansir Antara, Senin, 11 April.

Saat ini kata dia, jumlah stok vaksin ada sebanyak 1.071.590 dosis yang tersebar di kabupaten dan kota se-Jatim.

Menurut Khofifah, masyarakat yang akan memanfaatkan vaksin suntik booster atau penguat maka dianjurkan untuk segera mengikuti sehingga saat mudik sudah terproteksi.

"Apalagi vaksinasi menjadi penting dalam menghadapi tradisi mudik saat Hari Raya Idul Fitri. Mengingat, dalam prosesnya, setiap orang akan berkumpul dengan sanak saudara sehingga dibutuhkan perlindungan lebih agar aman dari penyebaran COVID-19," ucapnya.

"Vaksin ini jangan dibilang sebagai satu syarat yang memberatkan, sebab dilakukan supaya bisa saling melindungi. Karena kalau orang mudik itu pasti sowan terlebih dahulu kepada yang sepuh atau paling senior. Makanya kita semua harus saling melindungi dan terlindungi," tambahnya.

Khofifah juga mengatakan vaksin telah tersedia dan dapat diakses dengan mudah dari tempat-tempat pelayanan tertentu, salah satunya di setiap Puskesmas.

Sementara itu, merujuk data ketersediaan stok vaksin per kabupaten/kota se-Jatim, daerah dengan stok vaksin terbanyak ada di Jember dengan jumlah 103.706 dosis.

Kemudian di urutan kedua Kota Malang dengan ketersediaan stok vaksin sebanyak 95.040 dosis, Bangkalan dengan 75.216 dosis, Bondowoso 62.672 dosis, serta Tulungagung dengan jumlah 60.746 dosis.

Sedangkan bagi daerah yang stok vaksinnya sudah menipis atau habis maka segera dikomunikasikan agar bisa mendapatkan penyaluran vaksin dari Pemerintah Pusat.

Berdasarkan data Dashboard Kementerian Kesehatan atau KCPEN per 8 April 2022, ketercapaian dosis pertama vaksin COVID-19 di Jatim sebanyak 29.251.726 orang atau 91,91 persen.

Kemudian, dosis kedua capaiannya sudah di angka 76,6 persen atau 24.379.071, serta dosis ketiga mencapai 10,84 persen atau 3.449.000 orang.