Bagikan:

JAKARTA - Polda Banten menggelar apel pasukan dalam rangka mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah Banten pada Senin 11 April, besok.

Penjagaan ketat akan dilakukan di wilayah Banten karena sebagai antisipasi pergerakan massa untuk masuk ke wilayah Jakarta.

Sementara, apel dipimpin oleh Dirpamobvit Polda Banten Kombes Edy Sumardi dan Dirsamapta Polda Banten Kombes Murwoto.

Dirsamapta Polda Banten Kombes Murwoto mengatakan, apel ini dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa.

"Hari ini Polda Banten gelar apel pasukan, apel ini diikuti sebanyak 400 orang, terdiri dari dalmas, rantis, K9, unit negosiasi dan personel Ditpamobvit Polda Banten, serta peralatan pengamanan aksi unras yang digelar dalam apel meliputi tameng, helm, dakura, tongkat, Apar, tali dalmas, flashball," kata Dirsamapta Polda Banten kepada wartawan, Minggu 10 April.

Lebih lanjut, Kombes Murwoto mengatakan, pihaknya juga melakukan kesiapan kendaraan yang akan digunakan dalam rangkaian pengamanan aksi unjuk rasa.

"Ada 2 unit mobil double cabin, 6 unit mobil patroli Almera, 8 unit motor, 2 unit mobil air water canon, 4 unit bus dan truk, 1 unit mobil public adress, 6 unit mobil Raisa, 1 unit mobil satwa juga puluhan kendaraan Ditpamobvit Polda Banten," katanya.

Lebih lanjut Kombes Murwoto menyatakan, meski telah menyiapkan sarana dan prasarana, Polda Banten tetap mengedepankan pendekatan humanis kepada para massa aksi, besok.

"Dalam melaksanakan pengamanan, kami akan mengedepankan pendekatan humanis. Tim negosiator akan ditambah perkuatannya dari Polwan Satker lainnya, tim nego menjadi formasi awal yang bertemu massa, agar komunikatif dan menguasai keterampilan dalam bernegosiasi dengan massa aksi," janjinya.

Kombes Murwoto juga menegaskan, personel Polda Banten yang bertugas tidak ada yang membawa senjata.

"Personel tidak membawa senjata api dan amunisi tajam dalam pengamanan, sesuaikan dengan SOP dan tetap dengan pendekatan humanis," ujarnya.