Bagikan:

MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar bersama Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan konsultasi publik ulang rencana pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) menjelaskan dalam hal pembebasan lahan masyarakat Makassar tidak keberatan.

"Di Makassar itu, warga tidak ada yang keberatan untuk pembebasan lahannya mereka semua mendukung pembangunan kereta api itu," ujarnya dikutip Antara, Kamis, 7 April.

Pada rapat koordinasi dalam rangka membahas tindak lanjuti konsultasi publik ulang rencana pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare (Segmen E), wali kota minta pihak berwenang untuk menjelaskan kepada masyarakat secara jelas terkait pembangunan tersebut.

"Soal pembebasan lahan, sebenarnya tidak ada warga yang keberatan. Itu adalah hal biasa, hanya saja perlu dijelaskan secara lengkap, misalnya terputus ini, padahal tidak, makanya solusinya memang elevated," sambung Danny Pomanto.

Sebagai ahli perencana tata ruang, Danny Pomanto sangat tahu kesulitan yang dirasakan rakyat akan pembangunan itu termasuk mengetahui wilayahnya.

Pemerintah Kota Makassar sepakat dan sangat mendukung dengan adanya pembangunan jalur rel kereta api dengan titik awal di Makassar.

"Kita telah sepakat trase jalur, jalur tidak akan mungkin dirubah lagi, sisa kalau dia elevated, sisa 10 meter saja yang dibutuhkan. Kalau dia tidak elevated, 50 meter. Tapi kalau dia 50 meter akan bertindisan dengan jalan arteri, berbenturan dengan tata ruang kota," terangnya.

Berdasarkan dari kesepakatan tersebut, Danny Pomanto akan segera menghadap langsung ke Menteri Perhubungan membahas konsepnya, apakah menggunakan elevated atau tidak.

"Karena ini adalah tupoksinya menteri, saya segera menghadap pak menteri langsung, tidak boleh kita kosong juga, salah satu opsinya adalah Pemkot yang menyiapkan jalan jalur 10 meternya," sambungnya.

Danny Pomanto mengatakan saat ini pembangunan jalur kereta api yang panjangnya tujuh kilo meter dari Mandai, Maros ke Newport Makassar tahun ini segera direalisasikan.

"Pembangunannya lebih cepat lebih bagus karena anggarannya sudah ada. Kalau tahun ini sampai di Mandai dulu, sampai tahun depan, sekalian juga kepala balai meminta pemerintah kota langsung desain LRT masuk kota. Senin selesai desain. Saya coba cari momen menghadap ke  Menteri," tutur dia.