JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin bahwa semakin sulit bagi negaranya untuk bernegosiasi dengan Rusia sejak Kyiv menyadari skala kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Zelenskiy berbicara di televisi nasional dari kota Bucha di wilayah Kyiv, di mana mayat-mayat terikat ditembak dari jarak dekat, kuburan massal dan tanda-tanda eksekusi lainnya ditemukan di wilayah yang direbut kembali dari pasukan Rusia.
"Ini adalah kejahatan perang dan akan diakui oleh dunia sebagai genosida," kata Presiden Zelensky yang datang mengenakan pelindung tubuh dan dikelilingi oleh personel militer, melansir Reuters 5 April.
"Sangat sulit untuk berbicara ketika Anda melihat apa yang telah mereka lakukan di sini," katanya.
"Semakin lama Federasi Rusia menyeret proses negosiasi, semakin buruk bagi mereka dan untuk situasi ini dan untuk perang ini," tandasnya.
"Kami tahu ribuan orang terbunuh dan disiksa, dengan anggota badan yang terputus, perempuan yang diperkosa dan anak-anak yang dibunuh," ungkap Presiden Zelensky.
Setelah Zelenskiy berbicara, pejabat Ukraina membawa wartawan ke ruang bawah tanah yang mereka sebut sebagai tempat tinggal musim panas untuk anak-anak, menunjukkan kepada mereka mayat lima pria dengan tangan terikat di belakang.
Para pejabat mengatakan lima orang, yang semuanya mengenakan pakaian sipil, telah dibunuh oleh tentara pendudukan Rusia, sebelum pasukan Ukraina merebut kembali kendali kota.
"Mereka ditembak, ditembak di kepala atau di dada. Mereka disiksa sebelum dibunuh," sebut Anton Herashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
"Sekarang kami sedang menyelidiki ini dan kami menunjukkannya kepada pers internasional," tandasnya.
Dia mengatakan tentara Rusia telah mendirikan kemah di dalam gedung dan tinggal di sana selama tiga minggu. Reuters tidak dapat memverifikasi akunnya secara independen.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bucha mengatakan pada Hari Minggu 50 warga telah menjadi korban pembunuhan ekstra-yudisial yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Di wilayah tetangga terdekat Stoianka, sekitar 15 km selatan Bucha, Presiden Zelensky mengamati kerusakan jembatan jalan raya yang hampir terbelah dua.
Satu mobil berdiri terbengkalai, lubang peluru terlihat di bagian badan mobil dan kaca depan. Sebuah perumahan di dekatnya diratakan dan papan iklan dirusak dengan lubang peluru.
Rusia membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Adapun Ukraina mengatakan telah diserang tanpa provokasi.
BACA JUGA:
Terpisah, Kremlin pada Hari Senin membantah tuduhan terkait pembunuhan warga sipil di Bucha.
"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
"Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya," sambung Peskov
Diketahui, kehancuran dan kematian warga sipil di Bucha tampaknya akan membuat Amerika Serikat dan Eropa menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Moskow, dengan para pejabat meningkatkan prospek pembatasan ekspor energi Rusia.