BANDARLAMPUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengakui bahwa distribusi tenaga kesehatan, khususnya perawat belum merata ke seluruh desa yang ada di Provinsi ini.
"Kalau kebutuhan perawat sudah ideal cuma distribusinya mungkin belum merata," kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Kamis 31 Maret.
Menurutnya, terkait kebijakan one village one nurse (OVON) ataupun satu desa satu perawat seperti yang diinginkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan kebijakan dari masing-masing daerah.
"Sebenarnya, programnya hampir sama dengan bidan. Tapi bidan ada program Bidan Desa, kalau satu desa satu perawat, biasanya kebijakan masing-masing kepala daerah," ujarnya dikutip Antara.
Namun begitu, Reihana menegaskan akan mulai mendata guna mengetahui desa-desa mana saja di Provinsi Lampung yang sudah satu desa satu perawat.
"Saya juga mau data apakah di Provinsi Lampung ini satu desa sudah punya satu perawat. Nanti kita lihat kalau belum kita lapor ke Gubernur. Bapak Gubernur yang akan menyurati kepala daerah agar mereka mendukung program OVON," ujarnya.
see_also]
- https://voi.id/berita/149602/mudik-sudah-dibolehkan-tapi-jangan-ada-yang-anggap-pandemi-sudah-berakhir
- https://voi.id/berita/149587/akhirnya-umat-islam-bisa-terawih-berjamaah-di-masjid-setelah-dua-tahun-jalani-pandemi-covid-19
- https://voi.id/berita/149530/ridwan-kamil-soal-aturan-mudik-jabar-ikuti-pemerintah-pusat
- https://voi.id/berita/149560/kemenhub-terbitkan-se-baru-perjalanan-internasional
[/see_also]
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Lampung Puji Sartono, mengatakan pihaknya siap memaksimalkan anggota PPNI agar desa-desa di provinsi ini terdapat satu desa satu perawat.
"Perawat yang terdata di PPNI Lampung kurang lebih ada 19.000 orang tapi memang tidak semuanya PNS, tapi akan kita maksimalkan agar bisa masuk ke desa satu perawat," ujarnya.
Ia mengatakan di Provinsi Lampung dari 15 kabupaten dan kota hanya beberapa daerah saja yang telah memiliki satu desa satu perawat.
"Yang sudah ada satu desa satu perawat itu di Lampung Selatan, Lampung Barat, Kota Bandarlampung dan Metro, sehingga ini belum maksimal seperti provinsi lain yang hampir merata di semua desa," ujarnya