Pemkot Surabaya Larang Warga Bagi Takjil di Jalan saat Ramadan
ILUSTRASI DOK VIA ANTARA HO PEMKOT SURABAYA

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur melarang warga bagi-bagi takjil dan sahur on the road atau melakukan kegiatan sahur di jalan selama bulan suci ramadan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya Eddy Christijanto mengatakan soal larangan bagi-bagi takjil di pinggir jalan dan sahur on the road, karena saat ini masih masa pandemi COVID-19.

"Kami berharap warga bersabar dan tidak melakukan bagi-bagi takjil di pinggir jalan maupun sahur on the road," katanya, Selasa, 29 Maret.

Menurut dia, jika warga ingin sedekah saat puasa, takjil dan sahur bisa disalurkan melalui panti asuhan atau di selter atau penampungan.

"Misalkan, mau memberikan bantuan ke ojek daring ya diberikan ke selter ojek daring, atau mau memberikan ke pengemudi ya di terminal," ujarnya.

Eddy mengatakan pembagian takjil bisa dilakukan ke panti asuhan atau komunitas dan bukan di jalanan, sehingga tidak mengganggu lalu lintas atau menimbulkan kerumunan di jalanan.

"Kami lakukan pengawasan, baik dilakukan Satpol PP, BPBD, termasuk kecamatan," katanya.

Jika nanti ditemukan warga yang melakukan bagi-bagi takjil di jalanan, pihaknya akan membubarkannya. Namun, dipastikan secara halus dan humanis.

"Kami akan arahkan. Arahannya ke sana (dibubarkan), tapi kami lebih humanis dan edukatif kepada warga. Karena niatnya baik, kami edukasi dengan cara yang baik agar bisa membantu pemkot dan masyarakat Surabaya," katanya.