JAKARTA - Boris Romanchenko pernah selamat dari pembantaian sadis yang dilakukan terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi. Tapi hidupnya berakhir justru oleh serangan rudal Rusia di kota Kharkiv di Ukraina.
Boris Romanchenko adalah seorang penyintas Holocaust yang rumahnya terbakar dalam serangan pasukan Rusia.
Pria berusia 96 tahun ini sudah melewati pengalaman hidup yang begitu kejam dalam Perang Dunia ke-2.
Dia selamat setelah ditahan di empat kamp konsentrasi selama Perang Dunia. Boris Romanchenko, yang hidup melalui penjara Nazi di Buchenwald, Peenemunde, Dora dan Bergen-Belsen, terbunuh pada hari Jumat 18 Maret di blok flat tempat dia tinggal.
"Sebuah peluru menghantam gedung bertingkat tempat dia tinggal. Apartemennya terbakar," tulis memorial kamp konsentrasi Buchenwald Jerman seperti dikutip dari ABC News, Selasa 22 Maret.
Romanchenko lahir di Ukraina pada tahun 1926 dan dideportasi ke Dortmund di Jerman pada tahun 1942. Di sini dia dipaksa untuk bekerja di bawah tanah.
"Dia mencoba melarikan diri tetapi ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada Januari 1943," kata kamp konsentrasi Buchenwald Jerman itu.
Di Peenemuende, ia membantu membangun roket V-2 yang digunakan Nazi untuk membombardir kota-kota seperti Antwerpen, London, Paris dan Norwich, yang menyebabkan ribuan warga sipil tewas.
Kemudian dalam hidupnya, menjadi wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora.
"Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat. Kami berharap putra dan cucunya, yang membawakan berita sedih kepada kami, banyak kekuatan di masa-masa sulit ini," kata kamp konsentrasi Buchenwald Jerman.