JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis 24 September. IHSG ditutup anjlok 1,53 persen atau 75,20 poin ke level 4.842,76.
Menutup perdagangan, 83 saham menguat, 345 saham melemah, dan 140 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 8,17 miliar lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp5,80 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pelemahan IHSG didorong oleh statement Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memastikan Indonesia akan mengalami resesi pada pengumuman PDB kuartal III pada awal November nanti.
"Selain itu, karena adanya laporan intelijen dari FinCEN Files juga turut mempengaruhi perilaku pasar untuk bersikap wait and see. Kemudian adanya faktor pandemi COVID-19 second wave, serta ketegangan antara China dengan Taiwan," ujar Nafan kepada VOI.
Hari ini, saham empat bank terbesar di Tanah Air tercatat menempati posisi lima teratas yang paling banyak dijual investor asing atau net sell. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ada di puncak klasemen net sell, yang dijual sebanyak 175,21 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp131 miliar.
Adapun saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ada di posisi kedua yang dijual sebanyak 18,26 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp77,16 miliar. Disusul PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang ada di posisi keempat, di mana dijual 51,92 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp55,58 miliar.
Saham bank BUMN lainnya, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ada di peringkat kelima, dengan nilai transaksi Rp45,79 miliar dari volume penjualan 60,98 juta lembar saham.