JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada perdagangan Kamis 24 September. Rupiah dibuka melemah 10 poin atau 0,7 persen ke level Rp14.825 per dolar AS (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen penguatan dolar AS masih terjadi semalam dan bisa berimbas pagi ini yang bisa menekan rupiah Kamis.
"Penguatan dolar AS ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap pelambatan pemulihan ekonomi di AS. Hal ini pula yang mendorong indeks saham AS turun dalam semalam," ujar Ariston kepada VOI.
Kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi AS ini muncul karena pandemi yang masih berlangsung, tapi paket kedua stimulus fiskal AS masih belum ada kesepakatan.
"Sementara, isu pemulihan ekonomi dan kondisi pandemi dalam negeri juga bisa memberi tekanan ke rupiah. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.750-14.900 per dolar AS," tuturnya.
Sementara Direktur TRFX Garuda Berjangka dalam risetnya menyebutkan, ada sejumlah sentimen yang perlu dicermati dalam pergerakan nilai tukar rupiah, salah satunya perkembangan rancangan Undang-Undang Bank Indonesia yang dianggap janggal oleh investor asing.
"Pasalnya, amandemen UU BI tersebut dinilai bakal membuka peluang Menteri Keuangan bisa mempengaruhi BI untuk ikut mendanai defisit anggaran. Adapun RUU tersebut saat ini masih tahap awal dan di Banggar DPR," jelas dia.