MUKOMUKO - Pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sampai sekarang masih menunggu pencairan anggaran dari pemerintah provinsi untuk melakukan pengamanan Hutan Produksi (HP) Air Rami.
Langkah ini dilakukan setelah beredar video sejumlah orang melakukan perambahan hutan di wilayah tersebut.
"Kami telah perintahkan kepala seksi KPHP menanyakan anggarannya ke dinas terkait anggaran operasional petugas. Apakah nanti pakai dana pribadi dulu setelah kegiatan ini anggarannya dicairkan," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko Aprin Sialoho dalam keterangannya di Mukomuko, Antara, Minggu, 20 Maret.
Pihak KPHP Mukomuko sebelumnya menerima video yang berisikan sejumlah orang yang diduga melakukan aktivitas perambahan kawasan HP Air Rami yang beredar di daerah ini.
Sejumlah orang dalam video tersebut diduga para pekerja yang melakukan aktivitas perambahan karena dibayar oleh cukong atau pemilik modal. Berdasarkan informasi intelegen KPHP setempat, diduga ada cukong besar atau yang memberikan modal kepada para pekerja untuk melakukan perambahan kawasan hutan.
KPHP akan berkoordinasi dengan DLHK provinsi dan kepolisian resor setempat karena instansinya membutuhkan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) untuk menangkap pelaku perambahan hutan.
Ke depan dari hasil koordinasi akan diketahui, apakah petugas KPHP setempat dibantu PPNS atau ada saran lain. Misalnya, diserahkan ke Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
BACA JUGA:
Sebagai langkah awal, petugas kehutanan akan menyelidiki dulu, membuat daftar nama perambah kemudian diserahkan ke polisi agar aparat penegak hukum bisa menindaklanjuti. "Nama-nama sudah dapat, tetapi mereka semua ini pekerja. Kita ingin cukong besar," ujarnya.