BENGKULU - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu akan mengembangkan tanaman anggrek pensil (Papillionanthe hookerina) khas Bengkulu yang saat ini terancam punah.
Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu, Donal Hutasoit mengatakan, saat ini BKSDA Bengkulu dan Universitas Bengkulu akan membudidayakan bunga anggrek pensil.
"Kami bekerja sama dengan Unib akan mengembangkan bunga anggrek pensil melalui pemanfaatan melalui budi daya," kata Donal di Bengkulu, Antara, Minggu, 20 Maret.
Pengembangan bunga anggrek tersebut dilakukan agar anggrek pensil khas Provinsi Bengkulu yang hanya dapat ditemukan di Cagar Alam Dusun Besar tidak punah.
Saat ini bunga anggrek pensil tersebut sulit ditemukan di kawasan cagar alam sehingga pihaknya mencoba untuk mengembangkan bunga tersebut di rumah kaca BKSDA.
Anggrek pensil banyak ditemukan di cagar alam khususnya di kawasan Danau Dendam Tak Sudah yang memiliki luas mencapai 557 hektare dan 67 hektare luas permukaan air.
Menurut Donal, saat ini sebagian lahan cagar alam Dusun Besar telah berubah status menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Danau Dendam.
Dengan perubahan status tersebut keberadaan anggrek pensil di kawasan Danau Dendam sedikit terancam karena akan adanya pembangunan di wilayah TWA tersebut.
"Namun perubahan status tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri agar anggrek pensil lebih dikenal oleh masyarakat luas," ujarnya.
BACA JUGA:
Diketahui, berdasarkan literatur sejarah pada 1882, pemerintah kolonial Inggris menobatkan anggrek pensil sebagai Queen of Orchids dan mendapat penghargaan First Class certificate.
Pemberian nama anggrek pensil lantaran bentuk daunnya tipis memanjang seperti pensil serta warna bunga tanaman tersebut perpaduan antara putih dan ungu.