JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan diadakannya konferensi internasional bagi negara-negara yang tertarik untuk bekerja sama dalam pengembangan vaksin COVID-19. Hal tersebut Putin sampaikan saat Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Melansir Anadolu Agency, Rabu 23 September, Putin berbicara pada sesi ke-75 Sidang Umum PBB melalui tautan video. Ia mengatakan Rusia siap untuk berbagi pengalamannya dalam pengembangan vaksin. Dalam kesempatan tersebut Putin juga menyampaikan bahwa negaranya telah memasok vaksin ke negara lain dan entitas internasional dengan vaksin Sputnik V.
"Rusia yakin bahwa semua kapasitas industri farmasi global perlu digunakan untuk memberikan akses gratis ke vaksinasi bagi penduduk di semua negara bagian di masa mendatang," kata Putin.
BACA JUGA:
Vaksin buatan Rusia diklain menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba awal. Meski demikian Rusia belum menyelesaikan tahap akhir uji klinis, untuk mengetahui sejumlah besar orang menerima efektivitas vaksin atau plasebo.
Namun demikian, Rusia telah memvaksinasi pejabat tinggi termasuk Kementerian Pertahanan Sergei Shoigu dan Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin. Putin mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi, hanya mengalami reaksi ringan. Putin mengatakan Rusia telah menerima beberapa permintaan dari staf PBB untuk vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sputnik V.
"Kami menawarkan untuk memberikan vaksin kami secara gratis, untuk vaksinasi sukarela bagi staf PBB dan kantornya," katanya.
Inisiatif Rusia lainnya sehubungan dengan pandemi COVID-19 adalah pembukaan 'koridor hijau yang bebas dari perang perdagangan dan sanksi' untuk barang-barang penting seperti makanan, obat-obatan, dan peralatan pelindung pribadi yang diperlukan untuk memerangi pandemi.
Tidak hanya terkait COVID-19, Putin juga membahas peran PBB. Putin mengatakan organisasi tersebut telah dengan cakap memenuhi misinya. Putin menilai bahwa PBB berhasil melindungi perdamaian, mempromosikan pembangunan berkelanjutan dari masyarakat dan antar-benua, dan membantu dalam mengurangi krisis lokal.
Selain itu, Putin juga mengharapkan adanya pengendalian bersama dalam penyebaran sistem rudal baru dan menyarankan penandatanganan perjanjian yang mengikat antara semua kekuatan antariksa terkemuka. Nantinya perjanjian tersebut mengatur larangan penempatan senjata di luar angkasa dan ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap benda luar angkasa.
"Saya yakin bahwa langkah timbal balik seperti itu pada isu-isu tertentu akan memberikan dasar yang kuat untuk meluncurkan dialog yang serius dan mendalam tentang seluruh jajaran faktor yang memeengaruhi stabilitas strategis. Ini akan bertujuan untuk mencapai pengaturan yang komprehensif, membentuk dasar yang kokoh untuk keamanan internasional," ujar Putin.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa dalam dunia yang saling terkait dan saling bergantung, di tengah pusaran perkembangan internasional, kita perlu bekerja sama berdasarkan prinsip dan norma hukum internasional yang tertuang dalam Piagam PBB," tutupnya.