SAMPIT - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya, Kalimantan Tengah mendukung upaya peningkatan kemampuan personel penanganan musibah di Kabupaten Kotawaringin Timur apalagi intensitas penanganan musibah di daerah ini cukup tinggi.
"Intensitas penanganan musibah di Kotawaringin Timur ini lebih tinggi dibanding daerah lain di Kalimantan Tengah," kata Kepala Basarnas Palangka Raya Muhammad Haryadi di Sampit, Kamis 17 Maret.
Hal itu disampaikan saat pelatihan potensi SAR tentang teknik pertolongan di permukaan air di Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya. Kegiatan ini dilaksanakan di aula rumah jabatan bupati setempat.
Ia mengatakan kegiatan ini sebagai langkah pihaknya untuk memberikan pelatihan kepada instansi pemerintahan, organisasi, serta TNI/Polri yang membantu penanganan SAR di daerah ini.
Pelatihan diikuti oleh instansi pemerintah, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, Dinas Sosial. Selain itu juga hadir relawan kemanusiaan serta TNI/Polri.
Ia mengharapkan sinergi yang mantap dapat memberikan dampak positif dalam upaya penyelamatan dan pertolongan saat terjadi potensi SAR atau musibah di wilayah perairan setempat.
BACA JUGA:
Berbagai musibah yang terjadi di Kotawaringin Timur, di antaranya kecelakaan air, orang tenggelam, dan kecelakaan pelayaran yang sebagian dari kejadian itu bahkan menimbulkan korban jiwa.
Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan tersebut, katanya, diperlukan kehadiran personel-personel penanganan musibah di instansi terkait yang memiliki kemampuan memadai dalam memberikan pertolongan kepada korban musibah.
Untuk itulah, Basarnas menyadari pentingnya memberikan bekal kemampuan bagi personel-personel yang disiapkan membantu penanganan musibah. Harapannya, mereka bisa langsung terjun jika terjadi musibah sehingga bisa menghindari dampak yang lebih buruk bagi masyarakat akibat musibah tersebut.
Personel yang diterjunkan, katanya, harus memiliki kemampuan yang memadai.
Kegiatan itu bertujuan agar personel bisa menjalankan tugas dengan baik dan aman sehingga bisa memberikan pertolongan kepada korban musibah.
"Kami melaksanakan latihan ini di Kotawaringin Timur karena daerah ini memiliki wilayah perairan yang luas dan intensitas penyelamatan lebih tinggi. Latihan difokuskan pada teknik pertolongan dan wilayah perairan," kata Haryadi.
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor meminta seluruh pelaksana penyelamatan di lapangan membekali seluruh personel mereka karena penanganan musibah harus terorganisasi dengan baik.
Menurut dia, penyelamatan di wilayah perairan berisiko tinggi jika tidak dilaksanakan dengan baik. Untuk itu, personel yang diturunkan harus menguasai kemampuan dasar dalam penyelamatan.
"Kotawaringin Timur ini merupakan daerah yang memiliki potensi SAR lebih besar sehingga sangat perlu pelatihan yang maksimal dan organisasi yang baik. Agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar," ujarnya.
Menurut dia, terbatasnya kemampuan Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, maka dibutuhkan koordinasi dan peran serta potensi SAR untuk dapat bekerja sama dalam mengantisipasi keadaan darurat, bencana, dan kondisi membahayakan manusia.