Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebutkan masyarakat daerahnya yang meninggal dunia akibat infeksi COVID-19 umumnya kelompok lanjut usia (lansia) yang telah berusia di atas 60 tahun serta yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

“Mayoritas (pasien COVID-19) yang meninggal setiap hari di Aceh itu di atas usia 60 tahun,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Selasa 15 Maret.

Ia menjelaskan kasus COVID-19 di Aceh terus terjadi penambahan. Namun, 90 persen dari kasus aktif infeksi corona itu hanya menjalani isolasi mandiri, hanya beberapa di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala berat.

Begitu juga, lanjut dia, dengan kasus meninggal dunia yang umumnya kelompok lansia sekaligus memiliki komorbid. Ada juga pasien usia produksi meninggal dunia namun memilik komorbid yang parah mulai dari hipertensi hingga gangguan jantung.

Memang ada juga yang komorbid yang sudah berat, terkena COVID-19, maka semakin parah dan cenderung meninggal dunia, kata Iman dilansir dari Antara.

Selain itu, menurut dia, riwayat vaksinasi COVID-19 juga berpengaruh terhadap angka kematian pasien COVID-19.

Menurutnya, banyak warga yang meninggal dunia tersebut cenderung tidak melaksanakan vaksinasi COVID-19, kalaupun ada vaksin hanya dosis pertama.

“Sehingga kemungkinan meninggal lebih besar, gejala bisa lebih berat karena tidak ada vaksinasi,” katanya.

Hingga Senin (14/3) sore, data Dinas Kesehatan Aceh menunjukkan kasus COVID-19 di Aceh mencapai 43.363 orang, di antaranya 38.194 orang telah dinyatakan sembuh, 2.038 orang masih dalam perawatan dan isolasi mandiri serta 2.131 orang meninggal dunia.

Dari data tersebut menunjukkan tiga orang pasien infeksi COVID-19 di Aceh yang meninggal dunia per hari ini yakni masing-masing satu orang warga Aceh Besar, Aceh Tamiang dan Pidie Jaya.