Polda Jatim Evaluasi Anggota Polisi yang Tembak Mati Begal di Sumenep
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

SURABAYA - Polda Jawa Timur merespons ramainya sorotan terait anggota Polres Sumenep menembak mati jarak dekat, warga setempat diduga begal motor.  Polda Jatim tengah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi aksi penembakan itu. 

"Iya, kejadiannya pada Minggu. Nanti Tim akan melakukan evaluasi aksi penembakan tersebut," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, Selasa, 15 Maret.

Dirmanto membenarkan aksi penembakan itu dilakukan anggota Polres Sumenep. Aksi penembakan itu sempat direkam warga setempat, dan videonya viral di grup WhatsApp.

Dalam video itu, tampak aksi sejumlah polisi berpakaian preman melakukan penembakan, terhadap seorang pria yang mengenakan helm berwarna hitam dengan membawa senjata tajam celurit. 

Sejumlah polisi berusaha melumpuhkan pria tersebut dengan menembakkan peluru panas beberapa kali. Bahkan saat pria tersebut sudah tersungkur, polisi terus melakukan penembakan dari jarak dekat, hingga pria itu meninggal dunia di lokasi kejadian.

Pria yang ditembak diketahui bernama Herman, warga Dusun Polay Timur, Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, itu diduga hendak menyerang polisi dengan menggunakan celurit.

"Herman tidak memedulikan imbauan polisi, sehingga ada tindakan terukur untuk dilumpuhkan. Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit," kata Kepala Seksi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti. 

Sementara itu, paman Herman, Abdul Jalil, menjelaskan keponakannya itu terlihat stres seminggu terakhir. Dirinya sendiri belum mengetahui pasti penyebab Herman menjadi stres.

Namun, Abdul mengakui Herman memang sering membawa celurit karena juga dipengaruhi minuman beralkohol. 

"Sudah dinasihati agar jangan keluyuran, tapi dia tetap keluyuran sambil membawa celurit," kata Jalil.