Minyak Goreng Langka, Polisi Sidak Sejumlah Pasar di Jakarta Barat
Inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar yang disinyalir terjadi penimbunan sembako/ Foto: Dok. Polisi

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Kepala Satuan (Wakasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat Kompol Niko Purba memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar yang disinyalir terjadi penimbunan sembako, khususnya minyak goreng.

"Anggota kami dari Unit Kriminal Khusus secara masif mengecek stok minyak goreng ke pasar-pasar sejak terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran," kata Kompol Niko saat dikonfirmasi VOI, Senin 14 Maret.

Sidak ini menyasar pada pengecekan harga - harga dan stok minyak goreng. Lokasi pertama yang didatangi petugas gabungan adalah Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro.

Di pasar ini, toko pertama yang didatangi adalah toko sembako Sunardi. Disana Kompol Niko bersama jajaran mengecek minyak goreng kemasan 1 liter dan 2 liter.

Menurut Agus, salah pemilik toko menyebutkan bahwa stok minyak goreng masih aman di toko mikiknya tersebut.

"Kita cek ketersediaan minyak goreng dan harga di Pasar Kopro Tanjung Duren. Tadi kita coba lakukan random sampling. Ada beberapa toko yang kami tanyakan," ujarnya.

Harga minyak goreng di pasar ini dijual per 1 liter dengan harga Rp14 Ribu, harga per 2 liter Rp28 ribu.

Selanjutnya, anggota Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Jakarta Barat juga mendatangi toko Yanto di Pasar Kopro itu.

"Untuk harga masih mengikuti bagaimana ketentuan harga pemerintah," tambah Kompo Niko.

Para pedagang juga mengeluhkan terjadinya kelangkaan minyak goreng kepada aparat Kepolisian.

"Ada beberapa merek, yang dikeluhkan sih ada beberapa yang agak tersendat. Namun, hal tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Aparat Kepolisian memastikan akan terus melakukan patroli guna mengecek ketersediaan minyak goreng di pasar-pasar tradisional kawasan Jakarta Barat.

"Apabila ada indikasi penimbunan sembako, maka pihak Polres Metro Jakbar akan segera menindaklanjuti," ujarnya.