Bagikan:

JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kepala Staff Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan, menyesalkan aksi penganiayaan polisi saat aksi unjuk rasa mahasiswa Papua di depan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Veteran III, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 11 Maret, kemarin.

"Terhadap peristiwa kemarin kami sangat menyesalkan dan menyayangkan adanya aksi anarkis. Bisa dikategorikan bentuk premanisme yang dilakukan oleh pendemo saat menyalurkan aspirasi," kata Ade dalam keterangan yang diterima wartawan, Minggu 13 Maret.

Dia berharap, insiden semacam ini tidak terjadi lagi. Sebab, aksi ini sudah menyalahi aturan saat menyalurkan aspirasi lewat unjuk rasa. Terlebih, kekerasan itu dilakukan kepada petugas kepolisian.

"Hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Jangan melakukan tindakan anarkis dan jangan melakukan bentuk kekerasan terhadap siapapun apalagi terhadap anggota yang mengamankan aksi," katanya.

Hingga Minggu 13 Maret, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon masih menjalani masa perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Tarakan akibat luka yang dideritanya. Korban mengalami luka panjang 3 cm dan lebar 1 cm dengan luka 2 jahitan.

Korban mendapati dua jahitan akibat luka penganiayaan yang dialaminya saat melakukan penjagaan aksi unjukrasa mahasiswa Papua di depan gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Sementara, Direktur RSUD Tarakan Drg. Dian Ekowati membenarkan bahwa Kasat Intel masih dalam perawatan intensif.

"Saat ini keadaan korban masih dalam perawatan yang intensif dan dokter juga sudah memberikan perawatan. Dan Terapi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien" ujarnya.

Menurut Drg. Dian, Kasat Intel mengalami cedera kepala ringan dan akan dilaksanakan observasi untuk perkembangannya.

"Kondisi terakhir pasien saat ini masih mengalami cedera kepala ringan. Kita akan lakukan observasi selama kurang lebih tiga hari kedepan," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan (Kasat) Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon mengalami luka bocor di kepala akibat mendapat pemukulan dari mahasiswa Papua yang melakukan demo ke kantor Mendagri, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 11 Maret, siang.

Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat petugas tengah melakukan penyekatan terhadap mahasiswa Papua yang hendak demo ke Kantor Kemendagri.

"Mahasiswa ada yang memukul dengan benda tumpul dan tangan kosong," ujarnya.

Maulana menyayangkan bahwa aksi mahasiswa tersebut berujung pemukulan anggota terlebih perwira kepolisian yang jadi korban.

"Padahal petugas melakukan pengamanan secara humanis namun masa sengaja melakukan tindakan anarkis (kekerasan)," katanya.