JAKARTA - Ada banyak kisah-kisah yang menyentuh hati ketika ribuan warga berduyung-duyung meninggalkan Ukraina. Salah satunya datang dari Arya Aldrin (20 tahun), WN India yang menjadi mahasiswa kedokteran di Ukraina.
"Akan lebih egois jika meninggalkan anjing saya," jawab Arya Aldrin yang bersikukuh harus mengikut sertakan anjingnya berjenis siberian husky ketika mau dievakuasi dari Ukraina.
Dia membawa Zaira --nama anjingnya yang berusia lima bulan-- dalam perjalanan panjang melintasi ribuan kilometer ke negara bagian Kerala di India selatan.
Sebenarnya ada banyak siswa India yang membawa kucing dan anjing mereka keluar dari Ukraina. Tetapi Arya menjadi berita utama ketika fotonya menggendong Zaira saat dibawa dengan bus ke perbatasan Rumania, beredar luas.
"Saya seorang mahasiswa kedokteran - kami diajari untuk menyelamatkan nyawa tanpa diskriminasi. Dan meninggalkan dia di belakang tidak akan membantu siapa pun," kata Arya ketika ditanya soal mana yang jadi prioritas penyelamatan manusia atau hewan.
Dikutip dari BBC, Rabu 9 Maret, Arya pergi ke Ukraina tahun 2020 untuk belajar di National Pirogov Memorial Medical University di Vinnytsya. Dia dengan cepat berteman - banyak dari negara bagian asalnya, Kerala - dan suka tinggal di sana.
Seorang teman, yang tahu dia mencintai binatang, menghadiahkan anak anjing berusia dua bulan kepadanya pada Desember 2021. Arya menamainya Zaira.
Arya dan Zaira adalah sepasang sahabat. Ketika ditinggalkan sendirian di rumah sementara Arya masuk kelas, Zaira akan menolak untuk makan, menunggu dengan penuh semangat tuannya kembali.
Arya membalas sikap Zaira. Dia sering menolak undangan dari teman-temannya hanya supaya Zaira tidak sendirian.
Ketika gemuruh perang dimulai, Arya sudah janji, "apa pun yang terjadi, aku tidak bisa meninggalkan Zaira."
Teman dan kerabat yang bermaksud baik menyarankannya untuk memberikan anjing itu kepada seseorang untuk sementara, tetapi Arya menolak.
"Saya tahu tidak ada orang lain yang akan mencintai dan memanjakannya seperti saya," katanya.
BACA JUGA:
Arya dan Zaira, bersama seorang temannya, meninggalkan Vinnytsya secara berkelompok pada 26 Februari, dua hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Keesokan harinya, mereka naik bus ke perbatasan Rumania. Zaira tetap diam dan menempel di dekat Arya, terintimidasi oleh suara-suara dan orang asing.
Sopir bus menurunkan mereka sekitar 20 km (12 mil) dari perbatasan karena antrian panjang kendaraan yang menunggu untuk menyeberang.
Mereka mulai berjalan. Arya dan temannya telah mengemas jus dan biskuit, serta makanan anjing untuk Zaira - mereka tidak dapat menemukan roti atau air di toko.