Pulangnya 1.500 Benda Bersejarah Indonesia dari Belanda
Salah satu benda-benda bersejarah Indonesia yang pulang dari Belanda (Twitter @MuseumNasional)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 1.500 benda budaya bersejarah yang ada di Museum Prinsenhof di Delft, Belanda kembali pulang ke Indonesia. Pemulangan koleksi-koleksi bersejarah itu diterima Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui proses repartisi.

Mengutip Deutsche Welle (DW), Direktur Jenderal Kebudayaan RI, Hilmar Farid, mengatakan bahwa koleksi tersebut sudah tiba di tanah air sejak tanggal 23 Desember 2019 silam. Kini koleksi tersebut masuk ke dalam tahap pendataan hingga nantinya bisa dipamerkan.

"Intinya ada 1.500 koleksi yang semula ada di Museum Nusantara di Kota Delft, Belanda. Dikembalikan ke Indonesia melalui Museum Nasional," ujar Hilmar seperti dikutip VOI, Minggu, 5 Desember.

Hilmar menjelaskan, pembicaraan soal pengembalian atau repatriasi benda-benda budaya milik Indonesia yang ada di Belanda sudah direncanakan sejak 2015 lalu. Hanya saja dalam prosesnya terkendala berbagai faktor seperti perizinan, hukum, politik, dan proses diplomasi yang cukup alot hingga akhirnya baru dapat terealisasi sekarang. 

Dijelaskannya pengembalian koleksi bersejarah ini dilakukan sebagai upaya penyelamatan terhadap benda budaya milik Indonesia yang dulu diambil dan diperoleh dengan cara tidak pantas. Maksud dari cara yang tidak pantas misalnya melalui perang, atau penjarahan pada masa penjajahan dulu.

"Ini pertama kali dalam sejarah Indonesia, dilakukan pengembalian benda budaya atau artefak Indonesia yang dibawa dengan cara tidak pantas, atau yang disebut dengan Koloniale Roofkunst (seni yang dicuri oleh negeri kolonial)," papar Hilmar.

Benda yang saat ini sudah diterima oleh Museum Nasional saat ini berjumlah 1.499 koleksi. Satu koleksi lainnya, sebelumnya sudah diserahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo dan akan segera diproses untuk diserahkan ke Museum Nasional.

Untuk koleksi paling tua tercatat berasal dari Kalimantan berusia 5.000 hingga 1.000 sebelum masehi (SM) berupa kapak. Sementara koleksi paling muda berasal dari tahun 1940-an.

Bila dirunut, proses pengembalian koleksi benda bersejarah Indonesia telah dilakukan secara simbolik pada 23 November 2016 silam. Kala itu Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menyerahkan langsung sebuah keris bugis kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk simbolis pengembalian koleksi bersejarah yang ada di Belanda.

Nantinya masyarakat bisa melihat seluruh koleksi bersejarah ini, dalam sebuah pameran yang akan diselenggarakan oleh Museum Indonesia pada bulan Juni 2020 mendatang.