Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang dirasakan hampir di seluruh dunia memberikan dampak ekonomi terbesar setelah Perang Dunia II, menurut Chair of T20 Global Health Supply Chain Program (GHSC) Prof Hasbullah Thabrany.

Hasbullah dalam acara T20 The Indonesian Healthcare Future Forward mengatakan COVID-19 telah menghancurkan 3 persen PDB dunia, atau sekitar 38 triliun Dollar AS.

"Ini adalah dampak ekonomi terbesar setelah Perang Dunia II, bahkan lebih besar dari itu. Pandemi menyadarkan kita akan kehancuran sistem kesehatan, dan berpengaruh pada ekonomi global," ujar Ketua Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia yang dipantau di Jakarta, Selasa 8 Maret.

Hasbullah juga mengatakan bahwa lebih dari 100 juta orang di dunia mengalami penurunan kesejahteraan (miskin) akibat COVID-19.

Oleh karenanya, dia mengatakan jika sebuah negara mengalami perkembangan ekonomi, hal itu juga akan meningkatkan sistem perawatan kesehatan. Menurutnya, diperlukan inovasi untuk memikirkan skema baru guna mendukung hal tersebut.

Seperti halnya pada Indonesia, skema tersebut tertuang pada komitmennya untuk berkontribusi pada pembangunan sistem kesehatan global.

Selain itu dia juga mengingatkan bahwa tidak hanya pandemi, namun krisis iklim juga memberikan dampak kepada kesehatan, juga pada ekonomi.

"Tahun lalu setelah G20, Presiden kita menghadiri pertemuan perubahan iklim, yang secara kebetulan, bahwa pandemi dan krisis iklim akan berdampak besar pada perawatan kesehatan dan juga pada ekonomi," kata dia.

Hasbulllah mengatakan selain komitmen pada pembangunan sistem kesehatan global, menurutnya kebijakan pendanaan terhadap sistem kesehatan di sebuah negara menjadi elemen penting.