Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi meyakini bahwa penanganan pandemi COVID-19 skala nasional mulai membaik saat ini.

Sebab, kata dia, sejumlah provinsi yang memiliki kota-kota padat penduduk mulai menunjukkan tren penurunan kasus dan pelandaian kasus, dari sebelumnya mencapai puncak kasus gelombang ketiga.

"Secara agregat kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncaknya dalam waktu yang cukup konsisten," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa, 1 Maret.

Nadia menjelaskan, terdapat 14 provinsi yang sudah mulai mengonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama satu minggu terakhir di bulan februari ini.

Di antaranya adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat.

Kemudian, ada 6 provinsi yang tercatat kasus hariannya mulai melandai, yaitu Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung.

Selain itu, positivity rate atau persentase kasus positif dari pemeriksaan spesimen di 14 provinsi juga telah menurun.

"Kemenkes mencatat di beberapa daerah dalam minggu terakhir Februari ini mengalami penurunan angka positif, di antaranya DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Utara," urai Nadia.

Kondisi ini, lanjut Nadia, membuat posisi perawatan pasien di rumah sakit juga melandai dikarenakan kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar juga ikut menurun.

"Posisi konfirmasi kasus harian tertinggi tercatat pada angka 64.718 kasus per hari, melebihi angka pada saat gelombang Delta di angka 56.757. Kendati kasus konfirmasi harian pernah melewati puncak gelombang Delta, namun pasien yang dirawat di rumah sakit ini hanya sepertiga dari kasus perawatan delta," jelas dia.