JAKARTA - Presiden Joko Widodo berbincang kepada empat talenta digital asal Indonesia yang bekerja di luar negeri lewat telekonferensi video. Dialog ini berlangsung dalam acara peresmian Sea Labs Indonesia.
Salah satu talenta digital tersebut adalah Ainun Najib yang kini bekerja sebagai Head of Analytics Platform and Regional Business Grab di Singapura.
Selain ainun, talenta digital lainnya adalah Veni Johanna sebagai Director of Engineering Asana di Amerika Serikat, Chairuni Aulia Nusapati sebagai Software Engineer Google di UK dan Rangga Garmastewira sebagai Technology Lead SeoMoney di Singapura.
Saat berbicang dengan Ainun, Jokowi menganggap dirinya telah mengenal Ainun sejak lama. Jokowi pun merayu dan meminta saran agar pemerintah bisa meyakinkan mereka pulang ke Tanah Air.
"Saya mau tanya, gimana sih agar Chai, Veni, Rangga, termasuk Ainun juga mau pulang ke Indonesia?" tanya Jokowi dilihat dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 1 Maret.
Ainun pun menjawab. Kepada Jokowi, Ainun menyatakan bahwa kunci agar para talenta digital bisa pulang dan membantu membangun Indonesia dimulai dari peluang dan stabilitas.
Berbicara soal peluang, Ainun memandang Indonesia sangat berpeluang sebagai pemain pasar internasional.
"Opportunity (peluang) ini, tentu Indonesia punya banyak sekali opportunity sebagai satu dari pemain besar di market terbesar ketiga di dunia, Southeast Asia," ucap Ainun.
Sementara, terhadap stabilitas, pemerintah memang perlu menjaga kestabilan penghidupan masyarakat. Sebab, kata Ainun, banyak WNI yang berada di luar negeri karena memiliki pertimbanguan kestabilan karier hingga pendidikan yang lebih baik untuk keluarganya dibanding berada di Indonesia.
"Nah, stability ini mungkin yang agak tricky. Ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, ada yang pertimbangan stabilitas karir terus kalau saya pribadi pertimbangan pendidikan anak-anak, nggak mau kalah dengan putra-putra jenengan Pak sekolah di Singapura. Jadi, stability itu yang mungkin masih perlu diperbaiki di Indonesia," jelas Ainun.
Selanjutnya, pemerintah bisa mulai memberikan anjuran kepada mereka untuk mulai kembali ke Tanah Air. Selain itu, kata Ainun, sebenarnya para diaspora ini bisa membantu membangun Indonesia meski berada di luar negeri. Contoh yang diberikan Ainun adalah komunitas Kawal COVID-19.
"Eksekusi pun bisa dari jauh Pak. Dan kami sering melakukannya inisiatif-inistaitf yang dilakukan bersama oleh teman-teman diaspora. Misalnya kawal-kawalan, itu kan sebetulnya semuanya anak diaspora yang cinta Tanah Air. Walaupun fisiknya tidak bisa kembali, tapi hatinya selalu bersama Indonesia.
Lebih lanjut, Ainun mengungkapkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bisa mempertahankan sistem Merdeka Belajar untuk para siswa.
Setelah mendengar jawaban Ainun, Jokowi membeberkan bahwa nilai potensi digital di Indonesia cukup besar. Sehingga, menurut dia, apa yang dicari oleh talenta digital di luar negeri juga akan bisa didapatkan jika pulang ke Tanah Air.
"Ya, ini potensi-potensi digital Indonesia itu diperkirakan di 2030 mencapai 4.531 triliun rupiah. Gede sekali ini dan perkiraan hitung-hitungan itu enggak meleset jauh, lah. Jadi, harapan saya, pulang semua saja lah. Pulang. Di sini sudah banyak, ada opportunity perusahaan-erusahaan gede, ada di sini semua," tutup Jokowi.