JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi hasil survei Indopol yang menyebut lembaganya paling dipercaya publik. Hal semacam ini dianggap sebagai pelecut bagi komisi antirasuah untuk bekerja lebih baik lagi.
Dalam survei itu, disebutkan KPK mendapat dukungan responden survei sebesar 23,83 persen yang kemudian disusul Polri 23,17 persen dan Mahkamah Agung sebesar 14,72 persen.
"Capaian baik ini kami pandang sebagai wujud dukungan sekaligus kepercayaan publik terhadap KPK. Hal ini tentu menjadi pelecut bagi kami untuk terus berkinerja lebih baik lagi," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri kepada wartawan, Selasa, 1 Maret.
Meski begitu, Ali mengingatkan pemberantasan korupsi bukan hanya kerja KPK. Semua pihak harus turut mendukung program pemberantasan korupsi baik melalui upaya pendidikan, pencegahan, maupun penindakan.
Dalam upaya pendidikan antikorupsi, dia bilang, semua pihak harus bersama-sama menanamkan nilai integritas demi terwujudnya budaya antikorupsi. Sementara dari pencegahan, perbaikan sistem dan tata kelola harus dilakukan.
BACA JUGA:
Sementara dalam penindakan, keadilan hukum harus diterapkan. Sehingga, efek jera bagi pelaku sekaligus perampasan aset hasil korupsi untuk dikembalikan ke negara bisa berjalan.
"Dan masyarakat, sebagai bagian penting dalam pemberantasan korupsi, tidak hanya aktif turut serta, tapi juga menjadi pengawas kinerja-kinerja pemberantasan korupsi,"
"Salah satunya melalui survei yang mengukur pandangan masyarakat terhadap capaian kinerja pemberantasan korupsi ini," demikian Ali.