JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, turut mengkritisi wacana penundaan Pemilu 2024. Menurutnya, elit politik tidak sepatutnya membuat usulan-usulan yang memancing kegaduhan.
"Sebaiknya seluruh elemen kekuatan bangsa, termasuk partai-partai politik, tidak membuat kegaduhan yang tidak perlu seperti usulan penundaan pemilu," ujar Burhanudin, Minggu, 27 Februari.
Terlebih, lanjutnya, kegaduhan politik dicetus saat Presiden Joko Widodo tengah sibuk menangani masalah pandemi COVID-19.
"Presiden Jokowi sedang bekerja keras menyelesaikan permasalahan akibat pandemi yang berlarut-larut," katanya.
Burhanuddin menilai, adanya usulan penundaan pemilu dari partai politik ini dapat memicu kontroversi. Otomatis, kata dia, juga membuat beban Presiden semakin menumpuk.
BACA JUGA:
"Usulan penundaan pemilu tersebut bisa menciptakan kontroversi yang akan menguras energi bangsa dan menambah beban Presiden," katanya.
Padahal, tambahnya, kepala negara tengah putar otak membenahi sektor kesehatan dan ekonomi yang belum pulih. Sehingga tak patut pimpinan parpol meramaikan isu tersebut.
"Presiden yang sudah berusaha keras siang dan malam agar dampak ekonomi dan kesehatan akibat COVID-19 bisa teratasi segera," katanya.