Siswa SD Situbondo yang Tiba-tiba Jatuh Sakit Dipastikan Tak Terkait Vaksinasi COVID-19
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

SITUBONDO - Siswa SD di Situbondo, Jawa Timur, yang jatuh sakit usai vaksinasi dipastikan bukan karena vaksin COVID-19. Siswa ini diketahui rutin mengonsumsi kortikosteroid yang kemudian menyebabkan demam dan melemahnya fungsi otot.

Direktur RSUD Abdoer Rahem, dr. Roekmy Prabarini Ario mengatakan dari hasil anamnesa terungkap HMS (8) mempunyai riwayat alergi akut. 

HMS rutin mengkonsumsi obat kortikosteroid dari umur 1 tahun hingga saat ini.

Kortikosteroid adalah kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintesis. Obat ini dapat menghambat produksi zat yang menimbulkan peradangan dalam tubuh, serta bisa bekerja sebagai imunosupresan dalam menurunkan aktivits dan kerja sistem imun.

Kortikosteroid sering digunakan untuk meredakan peradangan pada beberapa kondisi, seperti alergi, lupus, reumathoid arthritis, dan pemfigus vulgaris. 

"Jika tidak minum obat itu kulit HMS melepuh," kata Roekmy, Rabu 23 Februari.

Mengonsumsi obat Kortikosteroid secara terus menerus memiliki efek samping. Efeknya seperti yang saat ini dialami HMS.

"Efeknya seperti terjadi pengeroposan tulang, kelemahan fungsi otot dan kulitnya menjadi tipis. Setelah uji laboratorium menunjukkan fungsi livernya meningkat hingga 500 Sgot. Limbositnya juga tinggi artinya ada tanda-tanda infeksi," ujarnya.

Siswa tersebut saat ini telah menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Abdoer Rahem.  "Perawatannya juga sudah dibiayai," katanya.