JAKARTA - Polisi mendapatkan informasi pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, yakni Alpin Andrian alias AA mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu berdasarkan pengakuan dari pihan keluarga pelaku.
"Informasi dari orangtuanya bahwa yang bersangkutan (pelaku) alami stress dan terganggu jiwanya," ucap Kapolrestabes Bandar Lampung Kombes Yan Budi Jaya kepada VOI, Senin, 14 September.
Pihak keluarga pelaku juga menyebut jika Alpin mengalami gangguan kejiwaan sejak empat tahun lalu. Tetapi tak dijelaskan secara rinci soal awal penyebabnya.
Polisi juga sempat mencurigai jika pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Sebab pada saat diperiksa keterangannya selalu berubah-ubah.
"Iya sampai saat ini selalu berubah tapi kita akan dalami motif sebenarnya apa. Dari keluarga sejak 2016 alami gangguan kejiwaan," tegas Yan Budi.
Untuk memastikan pelaku benar mengalami gangguan kejiwaan atau hanya berpura-pura, sambung Yan Budi, pihaknya bakal melakulan serangkaian pemeriksaan. Nantinya, pemeriksaan akan melibatkan dokter dari Polda Sumatera Selatan.
"Iya (pemeriksaan kejiwaan) kita upayakan hari ini dikoordinasikan dengan pihak rumah sakit dan Biddokes Polda," tandas dia.
Adapun Syekh Ali Jaber ditusuk oleh Alpin saat mengisi kegiatan di Masjid Falahuddin, Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung. Syekh Ali Jaber terluka di tangan kanan yang kemudian mendapat 10 jahitan.
Penusukan terjadi saat Syekh Ali Jaber menerangkan kandungan dalam surat Al-Fatihan kepada para jemaah. Di sana Syekh Ali Jaber bertanya apakah ada anak yang bisa membaca surat Al-Fatihan dengan benar.
Kemudian ada satu anak yang ternyata bisa membaca surat Al-Fatihan dengan benar. Syekh Ali Jaber pun memanggil anak dan ibunya ke atas panggung. Pada saat ibu dan anak itu di atas panggung, tiba-tiba pelaku itu naik ke atas panggung dan menusuk Syekh Ali Jaber.
Hingga akhirnya, pelaku penusukan diamakan oleh para jemaah dan petugas yang berada di sekitar lokasi. Saat ini, AA masih menjalani pemeriksaan intensi di Polrestabes Bandar Lampung.