318 Korban Banjir dan Longsor di Siau Sulut Mengungsi ke Gedung Gereja
Warga korban banjir bandang dan longsor di Siau mengungsi ke gedung gereja. (ANTARA/Dokumen Pemkab Sitaro).

Bagikan:

SANGIHE - Sebanyak 318 orang warga masyarakat yang menjadi korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi, Senin (21/2), di pulau Siau Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara mengungsi ke gedung gereja terdekat.

"Sebanyak 318 warga korban bencana banjir dan longsor di pulau Siau, mengungsi ke gedung gereja terdekat," kata Kepala dinas Kominfo Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Gandawari Mulalinda di Siau dikutip Antara, Selasa, 22 Februari.

Menurut dia, 318 warga yang korban banjir dan longsor tersebut berada di gedung gereja yang ada di Kelurahan Paniki, Paseng dan Kampung Peling Sawang serta Batusenggo.

"Sebanyak 103 orang di Kelurahan Paniki, 113 orang di Kelurahan Paseng, 32 orang di Kampung Peling Sawang dan 70 orang di Kampung Batusenggo," kata dia.

Pemerintah Kabupaten melalui dinas Sosial dan dinas terkait telah menyediakan kebutuhan makanan serta kasur dan selimut untuk para pengungsi.

Dia berharap semua pengungsi untuk sementara tetap berada di lokasi pengungsian karena pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro tetap menyiapkan semua kebutuhan makan dan minum selama di pengungsian.

Menurut dia, hujan yang mengguyur Kepulauan Siau, pada Senin, 21 Februari, mengakibatkan bencana banjir bandang di tiga kampung dan longsor di sejumlah kampung dan kelurahan.

"Banjir bandang terjadi di Kampung Batusenggo dan Kampung Laghaeng Kecamatan Siau Barat Selatan, serta Kampung Peling Sawang Kecamatan Siau Barat, sedangkan longsor terjadi di Kampung Lia 1 Kecamatan Siau Timur dan menutupi sejumlah ruas jalan di Pulau Siau," kata dia.

Selain banjir bandang dan longsor, juga terjadi luapan sungai yang menggenangi ruas jalan di Kelurahan Paniki dan Paseng Kecamatan Siau Barat mengakibatkan material pasir dan batu memenuhi ruas jalan.