JAKARTA - Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi membeberkan alasan dirinya kerap mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama memimpin Jakarta.
Prasetyo menilai kinerja Anies selama menjabat empat tahun di Ibu Kota minim realisasi. Jika ada pihak yang menyebut Anies merupakan pimpinan yang bersih, Prasetyo membenarkannya. Namun dengan catatan, ‘bersih’ yang diartikan Prasetyo yakni Anies tak melakukan pembangunan berarti selama menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Kalau dibilang Pak Anies Baswedan bersih? Iya, bersih. Orang enggak kerja apa-apa," sindir Prasetyo dalam tayangan YouTube Total Politik yang dikutip VOI, Selasa, 22 Februari.
Prasetyo mengklaim dirinya berbicara apa-adanya. Ia bercerita, saat Anies baru menjabat bersama Sandiaga Uno sebagai wakilnya pada 2017 lalu, keduanya pernah menyambangi ruangan Prasetyo.
Saat itu, Prasetyo, Anies, dan Sandiaga bersepakat untuk melanjutkan pembangunan secara baik di Jakarta. Namun, hingga saat ini, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI ini menilai program yang dijanjikan Anies banyak yang tak direalisasikan.
"Dia datang ke ruangan saya dengan Pak Sandi. Saya bilang ayok kita perbaiki, kita teruskan yang baik. Yang baik kita kerjakan. apa yang terjadi? Enggak dikerjakan semua," tutur Prasetyo.
"Secara usia, dia sama saya lebih tua saya. Sepantasnya dong orang yang lebih tua memberi saran kepada orang yang lebih muda. Tapi kalau sarannya semua enggak diterima, ngapain saya hormat sama dia?" cecarnya.
Salah satu pembangunan yang direalisasikan saat kepemimpinan Anies adalah Jakarta International Stadium (JIS). Prasetyo pun mengapresiasi hal itu.
Namun, ia menegaskan, stadion megah di Jakarta Utara yang pengerjaannya hampir rampung itu bukanlah program orisinal Anies. Sebab, perencanaan pembangunan JIS sudah dimulai sejak Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI.
BACA JUGA:
Saat itu, Sutiyoso memang menginginkan provinsi DKI Jakarta punya stadion sendiri yang digadang-gadang menjadi markas klub Persija. Pada 2006, Sutiyoso mendapat lahan di Taman BMW, lokasi pembangunan JIS sekarang.
"Memang rencana sudah lama. Zaman Pak sutiyoso tidak tereksekusi tapi sudah groundbreaking. Memang harus dikerjakan itu, karena stadion di Jakarta enggak ada," ungkap Prasetyo.
Begitu pula saat pemimpin Ibu Kota berlanjut dengan gubernur selanjutnya. Saat kepemimpinan Joko Widodo hingga Basuki Tjahaja Poernama (Ahok), Pemprov DKI juga sudah menganggarkan pengerjaan stadion.
"Mau siapa pun gubernur pada saat ini pasti itu akan dibangun di era Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot (pembangunan stadion) dianggarkan, disiapkan anggaran. Tapi karena satu situasi, pertarungan pilkada, jadi terhambat. Lalu Pak Anies sebagai pemenang pertarungan pilkada, ya pasti (stadion) dikerjakan," imbuhnya.