SURABAYA - Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) menyampaikan elektabilitas Partai Gerindra mulai mendekati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjelang Pemilihan Umum 2024 di tingkat Jawa Timur.
"Hasil survei terbaru, PKB saat ini posisi pertama, lalu disusul PDI Perjuangan. Namun yang menarik, kenaikan elektabilitas signifikan dari Partai Gerindra yang sekarang di tiga besar," ujar Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat paparan survei di Surabaya dilansir Antara, Rabu, 16 Februari.
Pada rilis ARCI Oktober 2021, elektabilitas Partai Gerindra sebesar 13,5 persen, kemudian pada hasil survei Januari 2022 mencapai 15,2 persen.
Menurut dia, salah satu faktor meningkatnya elektabilitas Gerindra karena dukungan dari kaum muda atau milenial di Jatim.
"Apalagi, faktor Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad yang merupakan representasi NU juga membuat partai berideologi nasionalis itu dilirik oleh warga Nahdliyyin," ucap dia.
Sangat besar peluang Gerindra tidak hanya jadi partai tiga besar, tapi partai dua besar mengalahkan PDI Perjuangan di Jatim.
ARCI membeberkan, elektabilitas PKB saat ini masih tertinggi di Jatim dan mengalami sedikit peningkatan.
"PDIP ini mulai menurun di Jatim, kalau PKB sedikit meningkat. Faktornya bisa dikatakan ini dampak dari safari politik dari Ketum PKB di Jatim," tutur dia.
BACA JUGA:
Survei ARCI dilakukan pada 15-27 Januari 2022 di 38 Kabupaten/Kota Jatim dengan jumlah responden proporsional.
Survei ini menggunakan mutistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang, dengan margin of error sebesar tiga persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil survei ARCI terkait elektabilitas parpol di Jatim:
1. PKB 23,6 persen
2. PDIP 17,1 persen
3. Gerindra 15,2 persen
4. Golkar 10,1 persen
5. Demokrat 8,2 persen
6. PPP 4,7 persen
7. NasDem 4,5 persen
8. PKS 2,9 persen
9. PAN 2,8 persen
10. Perindo 1,9 persen
11. Hanura 0,5 persen
12. Berkarya 0,3 persen
13. PSI 0,2 persen
14. PBB 0,2 persen
15. PKP 0,1 persen
16. Gelora 0,1 persen
17. Partai Ummat 0,08 persen
- Belum memilih 7,52 persen.